Selasa 17 Jan 2023 19:48 WIB

Komisi Warisan Arab Saudi Luncurkan Acara Hidupkan Nilai Sejarah Pelabuhan Uqair

Pelabuhan Uqair menampilkan sejumlah bangunan bersejarah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Situs sejarah Pelabuhan Uqair di Arab Saudi.
Foto: Arab News
Situs sejarah Pelabuhan Uqair di Arab Saudi.

IHRAM.CO.ID,JEDDAH -- Komisi Warisan Saudi meluncurkan sebuah acara di situs pelabuhan Uqair, pantai timur Arab Saudi di Kegubernuran Al-Ahsa. Agenda ini dibuat untuk menjelaskan warisan pelabuhan laut pertama di Teluk Arab.

Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menghidupkan kembali nilai sejarah pelabuhan, sekaligus menyoroti peran dan tempat budayanya yang besar dalam memori nasional. Hal ini akan berlangsung hingga 24 Januari.

Baca Juga

Sepanjang acara, pengunjung ditawarkan berbagai program dan kegiatan warisan budaya dan kreatif, mulai dari jam 1 siang sampai jam 9 malam setiap hari.

Selama 10 hari ini, pihak penyelenggara telah menyiapkan pertunjukan langsung yang mewujudkan pelabuhan kuno Uqair, kegiatan memahat pasir, kerajinan laut dan pertunjukan karavan unta.

Dilansir di Arab News, Selasa (17/1/2023), sebuah pameran yang menampilkan foto-foto sejarah pelabuhan Uqair juga akan dipajang, yang mana akan memberikan informasi penting tentang budaya dan warisannya kepada pengunjung. Aktivitas Little Explorer tersedia untuk anak-anak.

Pelabuhan Uqair menampilkan sejumlah bangunan bersejarah yang dibangun selama periode Ottoman.  Bangunan lain di situs tersebut dibangun ketika negara Saudi pertama didirikan oleh Raja Abdulaziz.

Yayasan Penelitian dan Arsip Raja Abdulaziz berupaya mendokumentasikan sejarah pelabuhan tersebut pada 2018, dalam upaya melestarikan sejarah Arab Saudi.

Ketika Kerajaan Daudi didirikan, Uqair merupakan pintu gerbang ekonomi dan pelabuhan utama untuk mengakses timur dan tengah negara. Posisi historisnya diperkuat karena perjanjian politik pada masa pemerintahan Raja Abdulaziz.

Yayasan itu berusaha meninjau dampak politik, komersial, militer dan intelektual dari pelabuhan tersebut, yang merupakan tempat berbagai pertemuan bersejarah antara raja pendiri dan diplomat asing. Lokasi ini juga menjadi tempat dia melakukan negosiasi dengan kekuatan politik internasional di wilayah tersebut.

Dengan transformasi rute komersial setelah penemuan minyak di Abqaiq dan Dhahran, kepentingan Uqair mulai menurun. Ini disebabkan jalan beraspal modern dan pelabuhan yang lebih modern yang dekat dengan ladang minyak dan pasar di Provinsi Timur dikembangkan.

Menurut Yayasan, kepentingan Uqair mulai berkurang pada 1957, ketika pembangunan pelabuhan di Dammam dan rel kereta api dimulai. Rute-rute ini mulai dibuka, sehingga lebih mudah untuk mengangkut pekerja ke lokasi minyak.

Sebagai tujuan wisata, Uqair merupakan salah satu lokasi pantai terindah di Kerajaan. Di wilayahnya terdapat beragam fitur geografis dan beberapa pulau penting, termasuk Zakhounia dan Al-Futtaim.

Bangunan pabean di pelabuhan Uqair telah didaftarkan dalam daftar barang antik nasional. Adapun gudang serta bangunan di sekitar pelabuhan telah dipugar.

 

 

Saat ini, pantai di Uqair yang berjarak sekitar 65 km dari kota Hofuf ini telah menarik banyak pengunjung dari berbagai wilayah Kerajaan, terutama Al-Ahsa, Provinsi Timur dan Riyadh.  

https://www.arabnews.com/node/2233611/saudi-arabia

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement