Kamis 19 Jan 2023 14:41 WIB

Kemenkes Fokus Persiapan Kesehatan Jamaah Haji

Sarana kesehatan jamaah haji akan diurus PPIH.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang.
Foto: AP Photo/Amr Nabil
Jamaah haji berjalan mengelilingi Kabah, bangunan kubik di Masjidil Haram, selama ibadah haji tahunan, di Mekkah, Arab Saudi, Selasa (10/7/2022). Ibadah haji tahunan Islam di Arab Saudi akan kembali ke tingkat pra-pandemi pada 2023 setelah pembatasan melihat peringatan keagamaan tahunan dibatasi karena kekhawatiran tentang virus corona, kata pihak berwenang.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan akan terus mempersiapkan kesehatan jamaah haji, yang nantinya akan diberangkatkan ke Tanah Suci.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo, saat melakukan koordinasi lanjutan bersama dengan Kementerian Agama. Koordinasi ini berkaitan dengan standarisasi jamaah jelang keberangkatan haji 1444H/2023M di Kantor Kementerian Agama Jakarta.

“Saat ini Kemenkes sedang dalam tahap siaga, untuk mempersiapkan kesehatan fisik jamaah dan menyarankan jamaah melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri," ujar dia dalam keterangan yang didapat Republika, Kamis (19/1/2023).

Ia menyebut hal ini perlu membutuhkan perhatian khusus, mengingat rangkaian ibadah haji membutuhkan stamina dan aktivitas fisik yang cukup berat.

Selain itu, Kemenkes juga disebut akan menganalisis data penyakit yang diderita jamaah. Upaya tersebut dilakukan karena waktu persiapan jamaah yang semakin menipis.

"Kurang lebih 3 bulan lamanya, kami berharap data jamaah berangkat dapat segera diumumkan,” lanjut dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief mengapresiasi Pemerintah Arab Saudi yang telah menetapkan kuota jemaah Indonesia sebesar 221.000. Terkait kesehatan jemaah, ia meminta Kemenkes mempunyai standarisasi screening kesehatan untuk jemaah haji.

Untuk pelaksanaan haji tahun ini, ia menyebut euforia masyarakat luas terutama lansia cukup besar. Banyak harapan yang telah mereka tampung.

"Karena waktu persiapan dan keberangkatan yang sudah cukup dekat, kami perlu tahu bagaimana standarisasi screening kesehatan jamaah. Apakah perlu ke level tinggi atau sampai sedang saja?,” ucap Hilman 

Dirinya lantas menyampaikan proses pembaharuan data jamaah haji berhak berangkat sedang dalam proses. Untuk itu, sinergi dan kolaborasi antar kementerian/lembaga harus dijalankan secara intens, sehingga proses persiapan haji yang dilakukan dapat berjalan lancar sesuai dengan timeline dan tugasnya masing-masing. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement