Jumat 17 Feb 2023 14:57 WIB

Arab Saudi Tawarkan Bantuan Kesehatan Virtual untuk Korban Gempa Turki-Suriah

Hal ini memungkinkan rumah sakit memberikan layanan berkualitas secara efisien.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Orang-orang berjalan melewati bangunan yang runtuh setelah gempa dahsyat di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Kamis, 9 Februari 2023. Gempa yang menghancurkan ribuan bangunan itu merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia dalam lebih dari satu dekade. Arab Saudi Tawarkan Bantuan Kesehatan Virtual untuk Korban Gempa Turki-Suriah
Foto: Foto AP/Ghaith Alsayed
Orang-orang berjalan melewati bangunan yang runtuh setelah gempa dahsyat di kota Jinderis, provinsi Aleppo, Suriah, Kamis, 9 Februari 2023. Gempa yang menghancurkan ribuan bangunan itu merupakan salah satu yang paling mematikan di dunia dalam lebih dari satu dekade. Arab Saudi Tawarkan Bantuan Kesehatan Virtual untuk Korban Gempa Turki-Suriah

IHRAM.CO.ID, RIYADH -- Rumah Sakit Virtual Seha berupaya memberikan bantuan jarak jauh kepada upaya medis Otoritas Bulan Sabit Merah Saudi (SRCA). Berada di bawah Kementerian Kesehatan Arab Saudi, mereka berusaha meringankan penderitaan korban gempa di Turki dan Suriah.

Langkah ini merupakan bagian dari upaya kemanusiaan dan bantuan yang diberikan oleh Arab Saudi. Salah satunya melalui bantuan udara yang dikirim oleh Pusat Bantuan dan Pertolongan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) untuk membantu orang-orang yang terkena dampak gempa baru-baru ini.

Baca Juga

Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (17/2/2023), Rumah Sakit Virtual Seha menyediakan layanannya dari jarak jauh kepada orang-orang yang menderita. Adapun langkah ini disebut dilakukan dalam kemitraan dengan Saudi Telecom (STC). Tujuannya, agar memungkinkan rumah sakit memberikan layanan berkualitas secara efisien.

Dalam laporan terbaru, disampaikan korban tewas akibat gempa dahsyat Turki dan Suriah ini mencapai 41 ribu orang. Kondisi ini membuat gempa bermagnitudo 7,7 itu berada di peringkat 10 gempa paling mematikan di dunia dalam 100 tahun terakhir.

Bantuan dan para penyelamat dari berbagai negara terus mengerahkan upayanya di titik bencana. Mereka berlomba dengan waktu untuk menyelamatkan para korban gempa dahsyat tersebut.

Memasuki hari ke-11 pascagempa, para penyelamat dilaporkan berhasil menyelamatkan gadis berusia 17 tahun dan 20-an tahun. Mereka tertimbun puing-puing bangunan roboh di Kota Aleyna Olmez, Kahramanmaras.

"Ia (korban) tampak dalam keadaan sehat. Dia menutup dan membuka mata," ujar salah satu penyelamat, Ali Akdogan.

Meski demikian, harapan untuk menyelamatkan korban dari puing-puing semakin tipis. Tidak sedikit korban gempa yang selamat mengalami situasi darurat untuk segera diselamatkan, dalam kondisi cuaca dingin tanpa air, makanan dan toilet. Ancaman penyakit di pengungsian pun semakin besar bagi mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement