Kamis 23 Feb 2023 17:00 WIB

Sultan yang Menolak Perlakukan Istimewa saat Ibadah Haji

Sultan diberikan ruang khusus saat melaksanakan perjalanan haji.

Sultan yang Menolak Perlakukan Istimewa saat Ibadah Haji. Foto: Suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu
Foto: saudigazette.com
Sultan yang Menolak Perlakukan Istimewa saat Ibadah Haji. Foto: Suasana Makkah di masa puncak musim haji tempo dulu

IHRAM.CO.ID, MADINAH -- Al Mu'azhzham Isa Syafaruddin Rah. adalah seorang Sultan Al Ayyubiyah yang memerintah Damaskus antara 1218-1227 M. Dia putra pertama dari Sutlan Al Adil I, sekaligus kemenakan Salahuddin al Ayyubi, pendiri dinasti ini.

Ketika Sultan Al Mu'azhzham melakanakan ibadah haji, dia menyempatkan ziarah ke Madinah. Dia pun mendapatkan perlakuan istimewah dari Gubernur Madinah saat itu.

Baca Juga

"Aku akan membukakan kamar suci untukmu, agar engkau bisa mengunjunginya secara khusus. Ini tak didapatkan orang selainmu," kata sang Gubernur.

Sultan menyahut, "Naudzubillah." Sepertinya aku tidak berhak mendapat dan diperlakukan seperti ini. Biarlah aku tinggal di pinggiran masjid saja. Aku hanyalah seorang yang tidak bermoral baik. Aku katakan kepada diriku: Engkau tidak pantas mendapatkan perlakukan baik seperti ini, untuk mengaggungkan dan memuliakan Rasulullah SAW."

Lalu salah seorang yang sholeh bercerita, bahwa dia memimpikan Rasulullah SAW. Beliau berkata," Katakan kepada Isa (Sultan Al Mua'zhzham Isa Syafaruddin), Allah telah menerima hajinya dan ziarahnya. Allah telah mengampuni dosa-dosanya dan keluarganya karena penghormatan dan etikanya kepadaku."

Sultan berkuasa sampai wafatnya pada 1227 M. Dan, kemudian digantikan oleh putranya, An Nasir Dawud.

Sumber:

198 Kisah Haji Wali-Wali Allah oleh Abdurrahman Ahmad As Sirbuny

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement