Senin 12 Jun 2023 15:01 WIB

Jamaah yang Tiba di Jeddah Diingatkan Soal Larangan Ihram

Jamaah yang sudah niat umroh dilarang memakai pakaian berjahit.

Rep: Agung Sasongko/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah jamaah calon haji mengenakan pakaian ihram saat proses pemberangkatan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (7/6/2023). Kementerian Agama mengimbau seluruh jamaah calon haji pada pemberangkatan gelombang dua untuk menggunakan pakaian ihram sejak di embarkasi agar tidak memakan waktu lama sehingga tidak terjadi penumpukan jamaah saat tiba di bandara Jeddah.
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah jamaah calon haji mengenakan pakaian ihram saat proses pemberangkatan di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (7/6/2023). Kementerian Agama mengimbau seluruh jamaah calon haji pada pemberangkatan gelombang dua untuk menggunakan pakaian ihram sejak di embarkasi agar tidak memakan waktu lama sehingga tidak terjadi penumpukan jamaah saat tiba di bandara Jeddah.

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Jamaah haji Indonesia gelombang kedua yang dijadwalkan tiba melalui Jeddah sebelum menuju Makkah diminta memperhatikan imbauan agar sudah mengenakan dan memahami larangan ihram. Imbauan ini bertujuan agar jamaah tak melanggar larangan ihram.

Kepala Seksi Bimbingan Ibadah (Kasi Bimbad) PPIH Arab Saudi Daker Bandara, Khairun Naim menyatakan jamaah yang sudah benar-benar niat ihram di atas pesawat tapi masih memakai pakaian berjahit maka dikenakan denda membayar dam.

Baca Juga

"Kalau dia di atas sudah niat umroh, jelas niat bukan ikut-ikutan, tentu kena dam. Sudah jelas itu melanggar larangan ihram," ujarnya saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) PPIH Arab Saudi di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Ahad malam (11/6/2023).

Jamaah haji Indonesia yang masuk Makkah melalui Jeddah memiliki dua opsi miqat makani (batas tempat dimulainya ihram umrah), yakni di Yalamlam dan Bandara Jeddah. Nantinya mereka akan langsung melakukan ibadah umrah haji atau umrah wajib setibanya di Tanah Suci.

"Tapi kan jamaah kita ini enggak semua ngerti agama, banyak yang ikut-ikut (niat). Jadi husnudzonnya karena itu kebanyakan lansia, ngakunya udah niat di atas tapi dia masih pakai peci, jaket, kaos kaki. Kok dipakai pak udah niat? 'Dingin'. Gitu kan. Artinya beliau ini tidak ngerti, enggak paham," ucap Khairun Naim.

"Nah di sini lagi kita ulang (niatnya), kita ingatkan kalau sudah niat ihram itu dilarang pakai pakaian berjahit," ujarnya.

Lebih lanjut, dia meminta kerja sama para petugas kloter yang belum berangkat, tak terkecuali pembimbing yang ada di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) agar mengajak seluruh jamaahnya mengenakan pakaian ihram sejak dari embarkasi di Tanah Air. Hal ini untuk memudahkan persiapan ibadah umrah.

"Karena kalau sudah tiba di Jeddah, belum tentu ada kesempatan. Kalaupun ada kesempatan belum tentu waktunya lapang, pasti akan diburu-buru. Tapi kalau kita sudah pakai pakaian ihram, nanti kita sampai di Jeddah tinggal sholat dua rakaat kemudian niat. Lebih mudah, lebih praktis, tidak perlu mandi lagi dan sebagainya," ucap Khairun Naim.

Sebanyak 30.890 jamaah dari 81 kloter telah tiba di Jeddah. Bila ditotal secara keseluruhan sudah 130.892 jamaah haji Indonesia dari 344 kloter sudah tiba di Tanah Suci. Sementara proses keberangkatan dari Madinah ke Makkah dijadwalkan hari ini ada 6.900 jamaah dari 18 kloter dengan sebaran, ada 10 kloter dijadwalkan berangkat pada pukul 08.00 Waktu Arab Saudi (WAS), satu kloter pada pukul 11.00 WAS, empat kloter pada pukul 14.00 WAS, dan tiga kloter pada pukul 18.00 WAS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement