Ahad 21 Sep 2014 15:49 WIB

Majmuah Menyesal Telantarkan 17 Ribu Calhaj Indonesia

Rep: Zaky al Hamzah/ Red: Indah Wulandari
Pemondokan haji di Arab Saudi.
Foto: Republika/Muhammad Subarkah/ca
Pemondokan haji di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Penyedia akomodasi jamaah haji (majmuah)yang mendapat peringatan dari Kementerian Agama RI, berjanji akan menempatkan ribuan jamaah haji Indonesia gelombang kedua di Kota Madinah setelah puncak haji.

"Jadi tadi malam (Jumat malam) yang lalu, saya panggil mereka, mereka datang dan menyatakan penyesalan dan menunjukkan kesedihan. Mereka kemudian saya ajak bersama-sama untuk melihat kondisi jamaah haji Indonesia di luar Markaziyah," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag RI, Abdul Djamil, Sabtu (20/9).

Kesembilan majmuah dar total 10 majmuah yang menyalahi kontrak (wanprestasi) tersebut adalah Ilyas, Makarim, Sattah, Mubarok, Andalus, Sais Makki, Manazil Mukhtaro, Manazili, dan Mawaddah. Sedangkan satu-satunya yang menepati janji adalah Zuhdi.

Kepada Dirjen dan rombongan dari PPIH Indonesia di Arab Saudi, pemilik sembilan Majmuah mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena kondisi memaksa karena izin operasional (Tasrekh)-nya belum keluar. Rekomendasi dari Baladiyah (asosiasi yang bertanggung jawab mengawasi pemondokan di Madinah) pun belum ada.

Persoalan lain, Baladiyah memutus aliran listrik di hotel-hotel yang akan mereka sewa dan dijadikan tempat penginapan jamaah haji Indonesia. Pemutusan aliran listrik yang mendadak tersebut terkait rencana proyek perluasan Masjid Nabawi. Salah satu hotel yang terkena pemutusan aliran listrik adalah hotel dengan kapasitas 40 ribu kamar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement