Sabtu 26 Sep 2015 21:36 WIB

58 Persen Jamaah Indonesia Pilih Nafar Awal

Rep: Ratna Puspita/ Red: Bayu Hermawan
Haji
Haji

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 58 persen jamaah haji Indonesia menyelesaikan rangkaian ibadah haji pada Sabtu (26/9) atau 12 Zulhijjah. Mereka keluar dari Mina lebih awal atau melakukan nafar awal pada Sabtu hari ini.

Kepala Bidang Bimbingan Bimbingan Ibadah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Ali Rokhmad mengatakan jumlah tersebut berdasarkan laporan pembimbing ibadah dan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga Sabtu pukul 15.00 waktu Arab Saudi (WAS).

"Jumlahnya masih terus bergerak karena hingga setelah maghrib," katanya.

Ali mengatakan, jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan data tahun lalu yang mencapai 50,9 persen. Secara umum, dia menyatakan, jamaah yang memilih nafar awal karena ingin menyelesaikan tawaf ifadhahnya setelah kembali ke hotel.

Selain itu, terdapat surat edaran dari Daerah Kerja Makkah bagi jamaah yang tergabung dalam kloter awal kembali ke Tanah Air untuk melakukan nafar awal.

Sebab, jadwal kepulangan jamaah ke tanah air semakin dekat. Jamaah yang tergabung dalam kloter awal akan dipulangkan ke tanah air pada Senin, 28 September 2015, pukul 00.40 WAS.

"Berarti 27 September 2015 jemaah sudah diberangkatkan menuju Airport Jeddah," ujar Ali.

Faktor lain yang meningkatkan jumlah jamaah yang melakukan nafar awal karena banyaknya jamaah lanjut usia dan berisiko tinggi tahun ini.

Ia melanjutkan banyaknya jamaah lansia dan risti dapat menyulitkan mereka ketika akan kembali ke tenda di Mina untuk mabir setelah melontar jumrah.

"Ada kesulitan tersendiri, mereka tersasar di sekitar lokasi jamarat. Biasanya, para petugas mengarahkan mereka ke Kantor Daker Makkah. Kondisi ini dapat menambah jumlah jemaah nafar awal," jelasnya.

Sementara Pelaksana Pembimbing Ibadah Daker Makkah Aswadi mengatakan tim pembimbing ibadah akan memberikan bantuan bagi jamaah yang tersasar dan dibawa ke Daker Makkah. Ada dua bantuan yang diberikan.

Pertama, tim pembimbing ibadah akan mewakili lontar jumrah jamaah yang tidak kuasa melakukan ibadah wajib haji ini. Kedua, tim pembimbing ibadah yang masih mampu mandiri akan didampingi untuk melontar.

Nafar awal, yaitu jamaah haji melontar jumrah selama tiga hari. Total batu krikil yang digunakan untuk melontar jemaah nafar awal sebanyak 49 buah.

Sedangkan jamaah yang melaksanakan melontar 4 hari disebut nafar tsani. Jamaah yang mengikuti nafar tsani membutuhkan batu 70 butir.

"Disebut nafar awal karena rombongan jemaah itu lebih awal meninggalkan Mina untuk kembali ke hotel di Makkah. Jamaah hanya melontar untuk waktu 3 hari," ujar Ali.

Ali menambahkan, jamaah yang memilih nafar tsani akan menyelesaikan mabit selama tiga malam dan melontar selama tiga hari mulai 10, 11, 12 dan 13 Zulhijah. Ali menambahkan, mereka dapat melontar dengan tenang dan nyaman.

"Panitia akan memberikan layanan bimbingan ibadah, katering, dan transportasi  hingga jemaah kembali ke hotel masing-masing di Makkah," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement