IHRAM.CO.ID, INDIA -- Kepala Majlis-e-Ittehadul Muslimeen (MIM) Asaduddin Owaisi menolak, klaim Perdana Menteri India Narendra Modi ihwal pemerintah memperjuangkan wanita Muslim berhaji tanpa mahram atau wali laki-laki. Anggota parlemen Hyderabad itu menjelaskan, otoritas Arab Saudi sudah lama memberlakukan regulasi yang memungkinkan perempuan Muslim berhaji tanpa mahram.
Dilansir dari The News Minute pada Selasa (2/1), Owaisi mengatakan, sejumlah negara telah menerapkan kebijakan Saudi itu, seperti, Indonesia, Malaysia. PM Modi dalam pidatonya di Mann Ki Baat mengklaim, pemerintah telah menghapus pembatasan yang memungkinkan perempuan Muslim berhaji dengan mahram. Modi menyebut kebijakan itu sebagai bentuk ketidakadilan pada kaum wanita dalam beberapa dekade.
"Sudah menjadi kebiasaan Perdana Menteri mengklaim penghargaan atas segalanya," kata Owaisi.
Ia mengatakan, apabila Modi memiliki perhatian terhadap perempuan Muslim, seharusnya ia turut menuntut keadilan atas kematian Zakia Jafri dalam kerusuhan Gujarat pada 2002. Selain itu, menurut dia, Modi bisa memperjuangkan tujuh persen kursi bidang pendidikan pada wanita Muslim.
"Dia memiliki mayoritas dua pertiga di parlemen dan dia dapat meluluskan undang-undang dalam hal ini," ujar Owaisi.