Selasa 03 Jul 2018 10:26 WIB

Biaya Haji 2018 Malaysia Tetap

Saudi menetapkan kuota haji Malaysia sebanyak 30.200 orang.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Jamaah haji asal Malaysia sudah tiba di Arab Saudi melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/9) (Republika/Zaky Alhamzah)
Foto: Republika/Zaky Alhamzah
Jamaah haji asal Malaysia sudah tiba di Arab Saudi melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi, Kamis (11/9) (Republika/Zaky Alhamzah)

IHRAM.CO.ID, KUALA TRENGGANU -- Biaya pelaksanaan haji Malaysia akan dipertahankan pada 9.980 ringgit per orang atau sekitar Rp 35,5 juta. Meskipun demikian, biaya sebenarnya lebih tinggi setelah implementasi Pajak Barang dan Jasa (GST) oleh pemerintah Arab Saudi sejak 1 Januari 2018 lalu.

Dilansir New Straits Times, Chief Operating Officer Tabung Haji (TH) Datuk Adi Azuan Abdul Ghani mengatakan TH akan mensubsidi perbedaan biaya sebesar 400 juta ringgit. Menurutnya, sejauh ini pemerintah Arab Saudi belum memberlakukan ketentuan baru selain pajak GST yang diperkenalkan tahun ini.

"Biaya pajak lima persen akan diserap oleh TH dan para peziarah tidak perlu membayar biaya tambahan," katanya dalam konferensi pers setelah peluncuran Kursus tingkat negara Perdana Haji Musim 1439 Hijriah oleh Menteri Besar Ahmad Samsuri Mokhtar di Taman Tamadun Islam (TTI), Senin (2/7) malam.

Sebanyak 2.739 jamaah calon haji menghadiri kursus dua hari yang diadakan secara bertahap di 17 lokasi. Pelatihan dimulai sejak kemarin hingga 8 Juli. Tujuannya adalah mempersiapkan peziarah dengan pengetahuan yang diperlukan sebelum berangkat ke tanah suci.

Adi Aduan menjelaskan pemerintah Arab Saudi telah menetapkan kuota sebanyak 30.200 calon haji dari Malaysia tahun ini. Penerbangan pertama dijadwalkan untuk berangkat pada 14 Juli yang melibatkan 483 orang dan penerbangan terakhir akan berakhir pada 15 Agustus.

"Tidak akan ada penerbangan langsung dari Bandara Sultan Mahmud ke Jeddah dan semua peziarah akan transit di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) sebelum berangkat ke Jeddah," katanya.

Selain itu, untuk pertama kalinya tahun ini, jamaah akan menggunakan Tabung Haji Complex di Sepang untuk mengelola operasi haji. Kompleks ini menggantikan kompleks di Kelana Jaya yang telah melayani jamaah selama 36 tahun terakhir dari tahun 1982.

Adi Aduan mengimbau jamaah calon haji untuk memprioritaskan kesehatan mereka sebelum dan saat berangkat haji. Termasuk dengan mengonsumsi air yang cukup, membawa obat yang diperlukan dan menghindari paparan langsung terhadap panas.

Sementara itu, Samsuri mengatakan negara mencatat peningkatan jumlah jamaah yang melakukan haji tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu. Ia mengatakan peningkatan alokasi kuota telah memungkinkan pemerintah negara bagian untuk memilih 101 staf yang menerima Penghargaan Layanan Prima untuk melakukan haji.

"Peziarah dari negara bagian akan berangkat melalui 11 penerbangan transit di KLIA dengan kelompok pertama dari 150 peziarah yang berangkat pada 13 Juli," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement