Selasa 02 Oct 2018 22:18 WIB

BIJB Jadwalkan Penerbangan Umrah Sepekan Tiga Kali

Banyak potensi penerbangan yang bisa digarap BIJB

Rep: Arie Lukihardiyanti/ Red: Agung Sasongko
Pesawat kepresidenan saat pendaratan pertama di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka.
Foto: BPMI
Pesawat kepresidenan saat pendaratan pertama di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka.

IHRAM.CO.ID,BANDUNG — Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Kabupaten Majalengka, pada 13 Oktober 2018 ini. Menurut Direktur Utama BIJB, Virda Dimas Ekaputra, pihaknya telah berhasil melakukan simulasi pengoperasian terminal internasional BIJB beberapa waktu lalu.

Hasilnya, semua sistem berjalan lancar. Yakni, dari mulai imigrasi sampai bea cukai. "Semuanya saat simulasi berjalan lancar. Saya harap penerbangan perdana umrah ke Madinah nanti bisa berjalan lancar," ujar Virda kepada Republika.co.id Selasa (2/10).

Virda mengatakan, jadwal penerbangan umrah dari BIJB dalam sepekan ada tiga kali penerbangan. Kapasistas pesawat Boeing 737 Max 8 adalah 170 orang.

"Tugas yang diberikan pada kami sekarang kan bisa meningkatkan frekuensi penerbangan sesuai kebutuhan masyarakat Jabar. Kami pun terus menggenjot antara potensi dan realisasi," katanya.

Menurut Virda ada banyak potensi penerbangan yang saat ini bisa digarap oleh BIJB. Oleh karena itu, BIJB hingga akhir tahun ini menargetkan ada 14 tujuan penerbangan baru. Di antaranya Surabaya, Bali, Makasar, Balikpapan, Semarang, Kualanamu, Lampung, Palembang, Pekanbaru dan lainnya.

"Daerah-daerah tersebut sangat potensial. Tapi kan untuk membuka penerbangan air line harus diyakinkan," katanya.

Saat ditanya tentang target pendapatan, menurut Virda, saat ini perusahannya baru beroperasi setengah tahun. Jadi, target yang ditetapkan pun belum sepenuhnya baru setengahnya. Yakni, Rp 150 miliar. Namun, hingga Desember 2018 diperkirakan pendapatan yang akan tercapai Rp 60 miliar.

"Kalau full, selama setahun pendapatan kami targetnya sekitar Rp 350 miliar. Tapi kan ini baru berjalan setengah tahun," katanya. 

Virda mengakui, untuk BIJB mengejar target bisnis perusahaannya memang masih memiliki banyak kendala pendukung. Salah satunya, karena tak ada fasilitas pendukung seperti Hotel.

"Kan maskapai juga bingung menempatkan crew nya soalnya belum ada hotel disekitar bandara," katanya.

Saat ini, kata Virda, PT Angkasa Pura II akan memperpanjang runway dari 2.500 menjadi 3.000. Diperkirakan, akhir tahun ini bisa selesai sehingga pesawat berbadan besar bisa lepas landas di BIJB.

"Kalau panjang runway nya 3000 maka nanti bisa direct flight ke Makah. Kalau sekarang kan masih harus transit di India," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement