IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Abu Ishaq, Ibrahim bin Ahmad al-Khawwas Rah, berasal dari Samarra. Dia adalah sahabat dekat Junaid Al Baghdadi. Ibrahim termasyur karena pengembaraan-pengembaraannya yang lama melintasi padang pasir. Di antara kisah-kisahnya adalah kisah perjalanan hajinya.
Ibrahim pernah bercerita, ketika dalam perjalanan haji melewati padang pasir yang sangat panas, dia mengalami banyak kesulitan dan kesengsaraan. Namun, dia tetap berusaha tabah menghadapinya.
Akhirnya, perjalanan penuh rintangan dan penderitaan itu pun dapat terlewati.
"Begitu memasuki kota Makkah, perasaan bangga diri telah datang dalam hatiku,"kata Ibrahim.
Ibrahim pun mulai menjalankan amaliah ibadah hajinya. Ketiak dia tawaf, tiba-tiba seorang wanita tua memanggilnya dari belakang dan berkata:
"Wahai Ibrahim, aku adalah hamba Allah yang bersamamu melewati padang pasir itu. Tapi aku tidak mau bercakap-cakap denganmu, karena aku tidak mau memalingkan perhatianmu dari Allah. Yang penting, keluarkanlah rasa bangga dirimu itu yang telah merasuki hatimu," kata wanita tua itu.
Syekh Abdurrahman Asy Sirbuni yang menuliskan ulang cerita ini dalam buku 198 Kisah Haji Wali-Wali Allah mengatakan, setan tidak pernah berdiam diri untuk menggelincirkan manusia dari jalan-Nya. Sebelum beramal, ketika beramal, dan setelah beramal hendaknya seseorang waspada akan godaan dan tipuan setan yang bisa merusak seluruh pengorbanan kita dalam beribadah kepada Allah.