Selasa 10 Sep 2013 15:00 WIB

"Calhaj Jangan Lupa Bawa Sandal Jepit"

Pekerja menyelesaikan pengemasan alas kaki berupa sandal karet di salah satu industri rumahan kawasan Wedoro, Sidoarjo, Jatim, Rabu (18/1). Dengan maraknya produk alas kaki asal China yang menguasai pasar, produsen mengaku memproduksi alas kaki dengan maks
Foto: Antara
Pekerja menyelesaikan pengemasan alas kaki berupa sandal karet di salah satu industri rumahan kawasan Wedoro, Sidoarjo, Jatim, Rabu (18/1). Dengan maraknya produk alas kaki asal China yang menguasai pasar, produsen mengaku memproduksi alas kaki dengan maks

Oleh Eko Widyanto

REPUBLIKA.CO.ID, Setiap calon haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci, biasanya akan disibukkan dengan mempersiapan berbagai barang kebutuhan yang akan dibawa ke Tanah Suci.  

Mulai  pakaian preman, kain ihram, bahan makanan kemasan, alas kaki, serta berbagai kebutuhan lain yang sekiranya akan diperlukan selama berada di Tanah Suci.

Dalam urusan alas kaki, para calon haji  biasanya akan membawa sandal ‘khas haji’ yang bentuknya mirip sandal gunung. Yakni, sandal yang memiliki tali pengikat di bagian tumit,  sehingga ketika sandal terinjak di bagian belakang menjadi tidak mudah lepas.

Untuk sandal jenis ini, ada berbagai jenis yang bisa ditemukan di pasaran. Dari yang murah hingga yang mahal, atau dari yang terbuat  busa plastik hingga terbuat dari kulit. 

Namun, dari berbagai pilihan alas kaki yang ada, sebaiknya para calon haji memilih jenis sandal yang paling ringan. Tidak perlu dipilih yang mahal. Meski harganya murah, kalau memang cukup kuat untuk digunakan selama berada di Tanah Suci, sebaiknya sandal ini yang dipilih. Apalagi alas kaki ini biasanya akan dibuang, setelah calon haji  akan pulang ke Tanah Air.

Dari pengalaman berhaji, jenis sandal yang justru paling efektif dan efisien digunakan selama berada di Tanah Suci, adalah jenis sandal jepit. Bila lupa membawa dari Tanah Air, sandal jenis ini juga banyak dijual di toko-toko Kota Makkah maupu Madinah. Hanya biasanya merupakan buatan Cina.

Manfaat menggunakan sandal jepit ini, selain ringan juga ringkas. Untuk beraktivitas apa pun, sandal ini enak digunakan. Untuk sekadar berjalan-jalan selama di Tanah Suci, atau pergi ke tempat ibadah seperti Masjid Nabawi di Kota Madinah atau  Masjidil Haram di Kota Makkah, juga tak ada persoalan. Bobotnya yang ringan dan alasnya yang terbuat dari busa, tidak membuat kaki menjadi cepat pegal. 

Bahkan, bila hendak melaksanakan ibadah di Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, calon haji bisa membungkus sandal jepit dalam tas kresek untuk kemudian diikatkan ke tas paspor atau sabuk ikat pinggang. Dengan demikian, tak perlu khawatir  sandal itu hilang atau tertukar bila hendak keluar dari masjid. 

Hal lain yang harus ditimbangkan bila hendak menggunakan sandal jepit untuk beraktivitas di Kota Suci adalah memilih sandal yang pas ukurannya dengan telapak kaki. Jangan kekecilan atau kebesaran.  Bila kekecilan, maka bagian tumit kaki tidak akan mendapat alas busa yang empuk untuk berjejak. Hal ini malah akan membuat kaki  cepat pegal.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement