Kamis 12 Sep 2013 12:46 WIB

88 Persen Penerbangan Haji Tepat waktu

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Heri Ruslan
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) I siap terbang ke Tanah Suci dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (10/9). Kesehatan sekitar 70 persen jamaah Indonesia dinyatakan masuk ketagori risiko tinggi.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) I siap terbang ke Tanah Suci dari Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (10/9). Kesehatan sekitar 70 persen jamaah Indonesia dinyatakan masuk ketagori risiko tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Sebanyak  88 persen penerbangan jamaah haji Indonesia pada dua hari pertama (10-11 September) dinyatakan tepat waktu.

"Dalam dua hari itu hanya dua kloter saja yang mengalami keterlambatan yaitu dari Bekasi dan Medan," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Anggito Abimanyu, di embarkasi Bekasi, Kamis (12/9) pagi.

Untuk jamaah dari embarkasi Bekasi (JKS), keterlambatan disebabkan para jamaah yang terlambat tiba. Keterlambatan ini akhirnya mengakibatkan penerbangan juga tertunda.

Sedangkan keterlambatan di embarkasi Medan terjadi akibat gangguan kran air di pesawat. Pesawat yang sudah terbang terpaksa kembali ke embarkasi.

Pada Kamis, embarkasi Bekasi memberangkatkan kloter 4 dan 5. Masing-masing kloter sebanyak 450 calhaj dan lima petugas kloter. Anggito kembali mengingatkan agar jamaah calhaj juga berhati-hati mengingat angka kriminalitas yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

Karena itu, ia mendorong jamaah memanfaatkan layanan perbankan berupa kartu debit, yang khusus disediakan untuk jamaah calhaj mulai tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement