REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota suci Makkah dibasahi rintik hujan, Rabu (18/9), pukul 15.30 waktu Arab Saudi. Meski berlangsung sekitar lima menit, namun udara Makkah berubah sejenak setelah sekian lama disorot sinar matahari.
Menurut Lukman Hakim (34) , Makkah terakhir kali diguyur hujan pada bulan Ramadhan. Lukman adalah warga Indonesia yang sudah tinggal di Makkah selama 12 tahun. Ia direkrut menjadi tenaga musiman (temus) pada musim haji 1434 H/2013 ini.
Kabar yang diperoleh dari Media Center Haji (MCH) di Makkah, rinai hujan ini cukup memberi kesejukan. Dalam rekaman video, terlihat orang-orang bergegas, meski rintik hujan tak terlihat jelas. Namun, menurut MCH, usai hujan suhu udara malah terasa lebih panas dan berdebu.
Musim haji kali ini memang berada di penghujung musim panas. Laman Accu Weather menyebutkan bahwa suhu Makkah pada Rabu siang paling tinggi 43 derajat celsius. Tetapi laman tersebut juga disebutkan bahwa RealFeel suhu terasa lebih tinggi dari sebenarnya, yaitu 50 derajat celsius. Sayangnya, prakiraan cuaca ini tak menyebutkan soal rintik hujan.