Kamis 19 Sep 2013 14:21 WIB

Awas, Jangan Tergoda Joki Hajar Aswad

Rep: Yeyen Rostiyani/ Red: Heri Ruslan
Petugas pengamanan daerah kerja Makkah (berpeci hitam) sedang memberi pengarahan kepada joki Hajar Aswad yang tertangkap.
Foto: Heri Ruslan/Republika
Petugas pengamanan daerah kerja Makkah (berpeci hitam) sedang memberi pengarahan kepada joki Hajar Aswad yang tertangkap.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH — Sejumlah titik rawan kepadatan jamaah sudah diidentifikasi sektor khusus Makkah. Jamaah calon haji (calhaj) Indonesia diharapkan waspada akan tindak kriminal dan joki untuk mencium Hajar Aswad. 

“Lima hari melakukan pengamatan, saya melihat ada beberapa titik kepadatan di Masjidil Haram yang berpotensi menimbulkan masalah keamanan bagi jamaah,” terang Kepala Sektor Khusus Daker Makkah Husban Abady Mallang yang dikutip Media Center Haji (MCH),  Rabu (18/9).

“Musim haji ini, tugas sektor khusus cukup berat, mengingat situasi Masjidil Haram yang masih dalam proses perluasan,” tambahnya. 

Menurut Husban, kepadatan Masjidil Haram, khususnya pada saat pergerakan jamaah dari area tawaf (mathaf) ke area sai (mas’a) sangat berpotensi menimbulkan masalah. Apalagi fisik orang Indonesia umumnya kecil dan jamaahnya juga tidak sedikit yang lannjut usia (lansia) dan mempunyai risiko kesehatan tinggi (risti). 

Pada saat yang sama, lanjut Husban, kepadatan juga berpotensi memunculkan peluang terjadinya tindak kriminal, mulai dari penipuan, pencopetan, pemaksanan, atau sejenisnya. Tentang hal ini, Husban selaku kepala sektor khusus mengungkapkan bahwa dirinya akan berkonsentrasi dalam memantau pergerakan jemaah yang akan masuk dan atau keluar Masjidil Haram. 

“Kami akan melakukan pengamanan bagi jamaah dari tindak pidana selam di Masjidil Haram. Kami juga menyiapkan diri untuk menjadi penunjuk arah bagi mereka, baik ketika masuk masjid, serta ketika masuk dan keluar area sai,” tegas Husban.

Husban menambahkan bahwa personil sektor khusus juga akan mewaspadai kemungkinan adanya penyalahgunaan jasa joki untuk mencium Hajar Aswad. “Kita akan mengimbau jamaah haji agar tidak memaksakan diri mencium Hajar Aswad. Juga agar tidak mudah mempercayai orang yang tidak dikenal selain petugas yang sudah memiliki ciri tersendiri,” terangnya.

Meski jumlah personil sedikit, Husban mengaku optimistik. “Kami bangga atas tugas ini. Tanggung jawab ini adalah kehormatan bagi kami, terlebih tugas kami adalah melayani tamu Allah di Tanah Suci. Bantu kami dengan doa, karena kami yakin ada spirit dan kekuatan di dalamnya,” ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement