REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jamaah haji India harus mengeluarkan biaya tambahan 20 ribu rupee tahun ini. Menteri Luar Negeri Salman Khurshid mengatakan, penyebabnya adalah depresiasi curam rupee India, biaya akomodasi dan perjalanan yang tinggi.
Khurshid, berbicara dengan media Urdu di ibukota negara, mengatakan setiap jamaah tahun ini telah membayar 200 ribu rupee atau sekitar 36 juta rupiah ke Komite Haji India. Tahun lalu ongkosnya hanya sebesar 180 ribu rupee.
Seperti dilansir The New India Express, Kamis (19/9), Khurshid menambahkan para jamaah yang melakukan ibadah haji melalui penyedia layanan haji swasta membayar sekitar 250 ribu rupee. Biaya perjalanan pesawat saja naik menjadi 8.000 rupee tahun ini.
Ia mengatakan, lebih dari 3.600 orang yang ingin melaksanakan ibadah haji terpaksa mengurungkan niatnya karena biaya yang tinggi dan alasan lain. Kursi bagi mereka akan dialokasikan bagi jamaah lain yang telah masuk daftar tunggu.
Akibat pemotongan kuota haji 20 persen oleh Arab Saudi, tahun ini jamaah haji asal India hanya berjumlah 136 ribu orang. Kuota bagi penyedia layanan haji swasta dikurangi hingga 30 ribu untuk mengakomodasi jamaah melalui Komite Haji India.
Menteri juga mengatakan subsidi haji yang ditawarkan pemerintah menurun sebanyak 150 crore rupee tahun ini. Satu crore rupee sekitar 10 juta rupiah. Tahun lalu jumlah subsidi 800 crore rupee.
Subsidi akan dihapus secara bertahap sesuai dengan putusan Mahkamah Agung pada Mei 2012 untuk secara bertahap menyingkirkan subsidi selama periode 10 tahun.