REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kementerian Haji Arab Saudi memperpanjang masa tenggat penerimaan jaminan bank dari perusahaan dan institusi layanan haji hingga Kamis.
Pemberitahuan tersebut diumumkan dalam surat edaran kementerian. Kementerian mewajibkan kontraktor yang bekerja dengan perusahaan layanan haji menyediakan jaminan bank tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan senilai 20 persen dari total nilai kontrak. Keputusan tersebut diambil untuk mengurangi terjadinya kasus keracunan makanan yang biasanya terjadi saat musim haji.
Sekitar 12 ribu jamaah haji yang berangkat di bawah naungan Yayasan Jamaah Haji dari negara Afrika telah tiba di Arab Saudi.
Seperti dilansir Arab News, Rabu (25/9), Presiden Direksi Yayasan Jamaah Haji Abdel Wahid Saifuddin mengatakan, telah menyelesaikan persiapan untuk musim haji. Ia juga telah menyediakan peralatan dan sarana yang diperlukan untuk memberi pelayanan yang terbaik bagi jamaah.
Yayasan ini telah mempekerjakan lebih dari lima ribu orang untuk melayani jamaah. Saifuddin mengatakan, para petugas telah mempelajari pengalaman di tahun-tahun sebelumnya untuk meningkatkan pelayanan.
Ia menekankan pentingnya peran petugas perempuan dalam mendampingi jamaah haji perempuan. Mereka mengidentifikasi kebutuhan para jamaah dengan mengunjungi tenda. Para petugas ini juga memberi konseling dan dukungan bagi jamaah yang dirawat di Makkah dan Madinah.
Direksi Yayasan Jamaah Haji dari negara Afrika mendiskusikan prosedur dan pengaturan pelayanan haji bersama dengan Konsul Jenderal Republik Afrika Selatan Ebrahim Edreis dan perwakilan kantor jamaah haji di Afrika Selatan Ismail Copadia.
Saifuddin mengatakan mereka akan berkoordinasi. Pertemuan semacam ini akan membantu mencari solusi bagi kelancaran pelaksanaan ibadah haji. Berbagai hal, seperti penerimaan jamaah, pengelompokan, transportasi, nutrisi, kesehatan, pendidikan dan cara melaksanakan ritual haji dibicarakan dalam pertemuan.