Senin 30 Sep 2013 10:26 WIB

Tips Mengantre di Raudhah

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Raudhah
Foto: .
Raudhah

REPUBLIKA.CO.ID, Raudhah adalah tempat yang banyak diburu oleh mereka yang berziarah ke Madinah. Sebagaimana disebutkan dalam hadis “Antara rumahku dan mimbarku ada satu Raudhah (taman) diantara taman-taman surga.”

Namun, area Raudhah yang sempit tidak sebanding dengan mereka yang ingin masuk kesana. Jadi petugas setempat membuat peraturan bagi mereka yang ingin masuk kesana dengan mengantre.

Demikian  dengan jamaah perempuan yang  berkeinginan untuk masuk ke Raudhah. Biasanya, jamaah perempuan akan dibagi-bagi menurut asal negaranya, yaitu grup Arab, grup Iran, grup Pakistan, grup Turki, dan grup Melayu.

Berikut tips bagi jamaah haji perempuan yang ingin masuk ke Raudhah, seperti dikutip dari buku Panduan Haji untuk perempuan.

1. Perlu diingat, membawa bekal makanan ke dalam masjid adalah diarang. Makanan akan disita oleh asykar yang berjaga di pintu masuk setelah shalat Subuh. Jadi, sebaiknya menyempatkan diri untuk sarapan sebentar di sekitar Hafeawi. kemudian kembali mengantre untuk masuk menunggu giliran masuk ke Raudhah. Sibukkanlah diri dengan memperbanyak mengaji, berzikir, atau shalawat ketika menunggu daripada berbincang tak tentu ujung pangkatnya dengan anggota rombongan yang lain.

2. Kemudian yang tak kalah pentingnya, perkirakan dengan tepat waktu kunjungan ke Raudhah, termasuk waktu untuk mengantre apabda ada jadwal lain. Seperti kejadian seorang jamaah yang tergesa-gesa ingin berziarah ke Masjid Nabawi dan mengantre masuk ke Raudhah, namun tak lama lagi ia akan pulang ke Tanah Air. Akhirnya ia terpaksa menyalip antrian. Tentu hal ini akan menimbulkan rasa kurang nyaman bagi mereka yang telah lama menunggu dan mengantre.

3. Untuk menghindari kehilangan sandal, selalu ingat baik-baik nomor rak sandal. Sebaiknya menggunakan sepatu atau sandal yang modelnya sangat biasa, sejauh fungsinya memadai, tidak ada masalah. Karena rentan sekali jamaah yang kehilangan sendal. Di sekitar Masjid Nabawi banyak sekali toko dan penjual kaki lima yang menjual sendal jepit. 

4. Membuat janji atau kesepakatan pulang bersama. Apabila pulang bersama rombongan atau dengan suami/istri, buatlah perjanjian atau kesepakatan akan menunggu di mana dan pukul berapa. Biasanya kaum laki-Iaki akan menunggu di pelataran masjid di depan pintu keluar untuk perempuan.

5. Perkirakan waktu shalat. Sama dengan di Masjidilharam, beribadah di Masjid Nabawi pun perlu strategi tersendiri, terutama untuk mendapatkan tempat yang strategis. Meski jarak antara Masjid Nabawi dan hotel atau penginapan relatif lebih dekat  daripada di Masjidilharam, lebih baik datang di awal waktu. Datanglah minimal setengah sampai satu jam sebelum waktu shalat. Apabila tiba di masjid pada waktu azan awal berkumandang, bersiaplah kesulitan mencari tempat atau shalat di pelataran masjid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement