Rabu 02 Oct 2013 14:58 WIB

IPHI: Nasi Boks Atau Prasmanan tak Masalah, Terpenting Menunya

Rep: Ani Nursalikah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Nasi Kotak. Ilustrasi.
Nasi Kotak. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kurdi Mustofa menyatakan, pemberian makanan katering jamaah haji tidak masalah jika disajikan dalam bentuk nasi boks. Tahun ini jamaah haji Indonesia tidak lagi menikmati makanan secara prasmanan.

"Sebetulnya, bukan prasmanan atau boks yang dipermasalahkan. Bukan cara menyajikannya, tapi menunya yang penting," ujarnya saat berbincang dengan Republika, Rabu (2/10).

Menu yang disajikan kepada jamaah harus memenuhi jumlah kalori dan protein yang disarankan. Justru ia menilai pemberian nasi boks saat di Arafah lebih praktis.

Jamaah tidak perlu mengantre dan berdiri berjam-jam. Berdasarkan pengalaman sebelumnya, ia menambahkan, pemberian makanan secara prasmanan justru bisa mengganggu ibadah jamaah haji."Kalau (nasi) boks, sambil menunggu makanan dibagikan di dalam tenda, jamaah bisa berdzikir," katanya.

Ia juga menganggap nasi boks tidak akan basi karena telah memperhitungkan waktu masak dan penyajian. Menurutnya, apapun penyajiannya katering sama saja.

Nasi boks jamaah haji diberi tiga warna. Pemberian warna tersebut untuk membedakan waktu makan pagi, siang dan malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement