REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menangkap biro-biro haji palsu. Jumlah biro dan agen yang ditemukan ini lebih dari 10 perusahaan.
Perusahaan dan biro palsu yang tertangkap ini mengklaim pihaknya bisa membantu jamaah haji dan memberikan pelayanan agar jamaah bisa menunaikan semua rukun haji dengan lengkap.
Deputi Gubernur Makkah dan Kepala Komite Eksekutif Operasi Haji Abdul Aziz Al Khodairy mengatakan, daftar biro palsu ini segera akan diumumkam ke publik. "Kemudian nanti mereka akan diberi hukuman," ujarnya, seperti dikutip arabnews.
Ia juga mengatakan, agen dan biro palsu ini seringkali ditemukan dan dilindungi oleh pihak kerajaan. Untuk itu, pihaknya harus bekerja keras menghadapi tantangan ini.
Jika jamaah haji tersebut berasal dari luar pihak kerajaan, mereka sangat mudah diatur dan dikendalikan. "Juga tidak ditemukan biro dan agen palsu yang berasal dari luar Arab Saudi," katanya.
Petugas keamanan awalnya mendeteksi ada dua agen palsu yang dijalankan oleh satu orang warga Saudi dan satu warga asing. Mereka telah mengumpulkan sekitar 27 ribu riyal dari beberapa jamaah haji.
Beberapa biro haji palsu juga ditemukan di Kandara dan Sharafiya. Biro haji palsu ini mendapatkan 4 ribu hingga 4500 riyal dari setiap jamaah haji yang dibawanya.
Untuk mencegahnya, Pemerintah Arab Saudi telah membuat cara agar bisa mendeteksi siapapun yang masuk ke Arab Saudi. Selain menugaskan lebih banyak polisi, Saudi menempatkan mesin pemindai jari di tempat masuk menuju Makkah. Hal ini dilakukan untuk mencegah banyaknya jamaah ilegal yang tidak masuk dalam kuota, bisa lolos.




