REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Jabal Rahmah menjadi salah satu tempat yang ramai dikunjungi jemaah haji saat berada di Makkah, Arab Saudi.
Bukit yang konon merupakan tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa setelah diturunkan dari surga dan terpisah bertahun-tahun --sehingga dikenal sebagai Bukit Kasih Sayang-- itu terletak di sebelah timur Padang Arafah, yang akan menjadi pusat prosesi ibadah haji, wukuf.
Kini, bukit dengan tugu di puncaknya itu menjadi kotor dengan coretan nama-nama. Pengunjung menuliskan nama mereka pada tugu monumen, tangga dan lantai beton di puncak bukit tersebut.
Di antara nama-nama yang tertulis di Jabal Rahmah, ada banyak sekali nama-nama Indonesia, seperti Syaripudin, Dadang, Nurfitriany, dan Putri.
Entah karena saking banyaknya jemaah asal Indonesia, atau karena orang Indonesia yang paling suka menuliskan nama. Hanya, nama-nama "berbau" Indonesia paling menonjol dibandingkan dengan nama-nama warga negara lain yang tertoreh di sana.
Banyak orang meyakini bahwa jika menuliskan nama mereka dan pasangan mereka di Jabal Rahmah maka perjodohan mereka akan kekal seperti Adam dan Hawa.
Padahal menurut para ulama bukit itu tidak memiliki kekhususan apapun. Ia tidak lebih istimewa dari seluruh tanah Arafah. Mendaki bukit tersebut tidak disyariatkan dan tidak ada ibadah yang terkait dengan bukit itu.
Pemerintah Arab Saudi juga sudah melarang jemaah mencoret-coret dinding monumen dan sekitarnya, bahkan menempatkan petugas penjaga, namun masih saja ada yang bisa menuliskan namanya di sana