Kamis 10 Oct 2013 14:16 WIB

Periksa Sidik Jari, Polisi Saudi Cari Jamaah Haji Tanpa Izin

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Polisi Arab Saudi melakukan pemeriksaan sidik jari untuk mencari jamaah haji tanpa izin resmi
Foto: Arab News
Polisi Arab Saudi melakukan pemeriksaan sidik jari untuk mencari jamaah haji tanpa izin resmi

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Polisi akan melakukan pemindaian sidik jari secara acak kepada para jamaah haji di Makkah dan tempat-tempat suci lain. Operasi tersebut bertujuan mengidentifikasi jamaah tanpa izin resmi.

Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Manajemen dan Organisasi Pejalan Kaki Jenderal Masoud Faisal Al-Adwani mengatakan para pelanggar akan dihukum begitu musim haji berakhir. Pemeriksaan akan dilakukan kepada warga asing dan penduduk Saudi.

"Pemeriksaan ini memang ditujukan sebagai efek kejut bagi jamaah yang melanggar," kata Al-Adwani, seperti dilansir Arab News, Kamis (10/10).

Kementerian Haji dan Kamar Dagang dan Industri Jeddah (JCCI) telah memasang alat pengawas elektronik dan sistem data di kendaraan yang memungkinkan polisi memeriksa informasi biometrik jamaah. 

Ketua Komite Haji di JCCI Abdul Qadir Ghiberti mengatakan, sistem ini terhubung dengan server di Kementerian Dalam Negeri. Selanjutnya, kendaraan ini akan ditempatkan di pos-pos pemeriksaan di sepanjang jalan menuju Makkah.

Jamaah asing yang tertangkap tanpa izin akan dideportasi dan dilarang memasuki Kerajaan selama 10 tahun. Al-Adwani mengatakan jamaah haji ilegal merepotkan petugas kesehatan dan darurat. Mereka juga membahayakan nyawa mereka sendiri karena mereka bisa ditabrak mobil atau menjadi korban pencopet.

"Kami sangat optimis tindakan tersebut di lapangan akan menyingkirkan sebagian besar pelanggar," ujar Al-Adwani.

Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal menerapkan izin haji sebagai bagian dari kampanye kesadaran pemerintah Saudi. Iklan kampanye bergambar sang gubernur telah dirilis ke media. Pemerintah memperingatkan mereka yang mengangkut jamaah ilegal akan mendapat tindakan keras.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement