REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH--Menteri Agama Suryadharma Ali memastikan bahwa jamaah haji yang wafat di embarkasi di Tanah Air akan dibadalkan (diwakilkan) seperti jamaah yang meninggal di Tanah Suci.
"Yang wafat di embarkasi, di pesawat, dan yang baru tiba (di Arab Saudi) semua dibadalkan. Bagi yang wafat di embarkasi dibadalkan plus asuransi," kata Suryadharma Ali usai melakukan kunjungan ke Balai Pengobatan Haji Indonesia di Mekkah, Kamis (10/10).
Sebelumnya pada kesempatan yang berbeda, Kepala Bidang Bimbingan Jamaah dan Pembinaan KBIH PPIH Arab Saudi Ali Rochmad mengatakan, tahun ini bagi jamaah yang wafat di Tanah Air dan pesawat akan dibadalkan.
Sementara itu, jamaah haji Indonesia yang meninggal di Tanah suci tercatat 59 orang. Seluruhnya dipastikan akan dibadal-hajikan. Jumlah tersebut menurut catatan seksi kesehatan menurun dibanding periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya yakni 98 orang meninggal pada 2012 dan 104 pada 2011.
Menag juga menyampaikan bahwa dokter juga berwenang penuh memutuskan pasien yang akan disafari-wukufkan. "Dokter sudah mempertimbangkan risikonya, tidak perlu izin dari keluarga," katanya.
Saat meninjau BPHI Mekkah, Suryadharma Ali yang didampingi Wakil Menteri Kesehatan Ali Gufron Mu'thi sempat menjenguk pasien yang akan disafari-wukufkan bernama Sri Ani Andari (64) karena tulang pahanya patah akibat terjatuh di Masjid Nabawi.
Selain itu, Menag juga menjenguk pasien di ruang ICU, ruang perawatan wanita, dan ruang isolasi bagi pasien kejiwaan serta melihat fasilitas di laboratorium dan apotek.
Suryadharma menilai fasilitas yang tersedia baik dan cukup lengkap, baik di ruang gawat darurat, perawatan pasien, gigi, termasuk klinik kejiwaan. Semuanya, menurut dia, siap memberi pelayanan bagi jemaah haji. "Mudah-mudahan bisa memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan."