REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu'alaikum wr.wb
Madinah telah menjadi saksi perjuangan Nabi Muhammad SAW. Sejauh mana keutamaan dari Madinah tersebut, Ustaz?
Rani di Ciputat
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Seorang Muslim manapun akan merasakan kenyamanan, kedamaian, kekhusyukan, dan kesyahduan yang tiada terperi saat menikmati beribadah di Kota Madinah.
Tak seorang pun dari mereka yang hadir dan pernah menduga bagaimana dulunya Kota Madinah sebelum kedatangan Rasulullah SAW ke tempat itu.
Madinah sebelum Rasulullah SAW tiba di sana kira-kira 15 abad yang lalu merupakan sebuah dusun subur bernama Yatsrib.
Saat itu penduduk Jazirah Arab sudah mengenal Yatsrib, namun berbeda halnya saat Yatsrib kedatangan Rasulullah SAW yang membawa ajaran agama Islam ke ribaannya.
Sejak saat itu, Yatsrib lebih dikenal sebagai Madinatur Rasul (Kota Rasulullah SAW) dan mulai saat itu pula Madinah bersinar dengan cahaya Islam sehingga ia dinamakan Madinah Al Munawwarah, sebuah kota yang mendapatkan limpahan cahaya Islam.
Allah SWT telah menjodohkan Islam dengan Madinah untuk menjadi pasangan yang serasi. Hanya dalam waktu singkat, Islam bersinar begitu terang di Madinah hingga cahayanya berpendar ke seantero alam.
Ia menjadi proyek percontohan pembangunan sebuah masyarakat modern yang belakangan sering dikenal dengan Masyarakat Madani, yang itu pun diambil dari derivasi kata Madinah.
Sebuah kota ideal yang terlalu maju pada zamannya yang pernah dibuat oleh seorang pemimpin dunia dan akhirat bernama Muhammad SAW.
Rasulullah SAW dan kaum Muslimin begitu mencintai kota ini. Bahkan, Rasulullah SAW pernah berdoa kepada Allah SWT agar Madinah dijadikan Tanah Haram sebagaimana Allah SWT menganugerahkan kepada Ibrahim Kota Makkah sebagai Tanah Haram. Sebuah penghormatan terhadap negeri yang begitu banyak memberi kebaikan.
Perhatikan bagaimana Rasulullah SAW begitu mencintai Madinah sehingga banyak sekali sabda beliau yang mengutamakan Madinah dibandingkan negeri lainnya di seluruh dunia.
Di Madinah Rasulullah pernah menyabdakan bahwa shalat di Masjid Nabawi akan mendapatkan pahala 1.000 kali lipat. Ini berdasarkan HR Bukhari dan Muslim.
Di Madinah ada sebuah taman surga bernama Raudhah yang terletak antara rumah beliau dan mimbar masjid (HR Muslim).
Dan, di kota tersebut ada sebuah masjid bernama Quba yang dibangun dengan tangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya, tempat bila seorang Muslim shalat di sana akan mendapatkan pahala umrah (HR Ibnu Majah).
Serta, banyak lagi keutamaan Madinah yang tidak dapat disebutkan. Rasulullah SAW begitu mencintai Madinah sehingga beliau sering berharap masa depan agama Islam ini akan mencuat dari kota yang beliau cintai ini.
Ada sebuah hadis Rasulullah SAW yang terpampang besar di pintu Raudhah Asy Syarifah. Hadis itu berbunyi, “Iman akan kembali ke Madinah, sebagaimana seekor ular akan kembali ke lubangnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Banyak Muslimin yang hadir di Raudhah membaca hadis Rasulullah SAW tersebut dan mereka bertanya-tanya tentang maksud hadis itu.
Maka, inilah sebuah doa dan harapan Rasulullah SAW bahwa iman suatu saat akan datang ke Madinah dengan membawa bukti bahwa ia sudah sampai ke seantero bumi dan membawanya kembali ke Madinah.
Maka di Madinah, di Masjid Rasulullah SAW akan Anda dapati kaum Muslimin yang beriman dengan beragam warna kulit, bahasa, suku bangsa, postur tubuh, dan sebagainya.
Semuanya hadir di Madinah dengan membawa keimanan yang pernah disampaikan oleh junjungan Rasulullah SAW dan para sahabatnya. Dan, kami semua kini menjadi saksi atas doamu itu, ya Rasulullah.
Ustaz Bobby Herwibowo