Jumat 18 Oct 2013 12:03 WIB

Jamaah Haji Mulai Meninggalkan Tanah Suci

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Nidia Zuraya
 Jamaah haji menggunakan layanan kereta Mashair untuk transportasi di Mina, Arafah dan Muzdalifah.  (Sabq/Abdul Malik Surur)
Jamaah haji menggunakan layanan kereta Mashair untuk transportasi di Mina, Arafah dan Muzdalifah. (Sabq/Abdul Malik Surur)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH --  Sekitar1,4 juta jamaah haji yang berasal dari 188 negara mulai meninggalkan Tanah Suci, Kamis (17/10) waktu Saudi. Meski ibadah haji secara resmi selesai pada Jumat, jamaah haji diperkenankan pulang sehari sebelumnya setelah menyelesaikan ritual melempar jumrah. Ritual melempar jumrah dilakukan sesaat setelah matahri terbit.

Setelah melempar jumrah atau yang melambangkan melempari setan, jamaah melakukan tawaf mengitari Ka'bah. Seperti dilansir AFP, Kamis (17/10), ribuan jamaah kemudian terlihat meletakkan barang bawaan ke dalam truk dan meninggalkan hotel. Mayoritas dari mereka harus menempuh perjalanan sejauh 100 kilometer menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz di Jeddah untuk pulang ke kampung halaman.

Arab Saudi telah menerjunkan lebih dari 100 ribu tentara untuk menjaga keamanan jamaah selama menunaikan ibadah. Pihak berwenang mengumumkan tahun ini penyelenggaraan haji berjalan dengan sukses. Tidak ada kecelakaan dalam penyelenggaraan haji dan penyebaran virus korona yang mematikan. Virus itu sejauh ini telah menewaskan 60 orang di seluruh dunia. Sebanyak 51 di antaranya adalah warga Saudi.

Secara keseluruhan, jumlah jamaah yang menunaikan haji tahun ini tidak lebih dari dua juta orang. Jumlah tersebut menurun tajam dibandingkan tahun lalu yang mencapai 3,2 juta jamaah. Sebanyak 1,38 juta merupakan jamaah haji dari berbagai negara. Pada 2012, jumlah mereka adalah 1,75 juta.

Pihak berwenang mengatakan jumlah jamaah haji yang berkurang juga berpengaruh terhadap kesuksesan penyelenggaraan haji. Pergerakan jamaah diawasi dengan lebih dari 5.000 kamera yang dipasang di tempat-tempat suci.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement