Ahad 20 Oct 2013 01:59 WIB

Jamaah di Mina Diusulkan Naik Kereta

Menteri Agama Suryadharma Ali.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Agama Suryadharma Ali.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji yang ditempatkan di Mina Jadid akan diusulkan dapat menggunakan kereta menuju Jamarat untuk melontar jumroh karena terlalu jauh jika berjalan kaki.

"Seandainya tidak ada tempat lainnya, kita akan minta izin menggunakan kereta. Jarak dari Mina Jadid ke stasiun sekitar 2 km, sedangkan dari Mina Jadid ke Jamarat sekitar 6-8 km," ujar Menteri Agama Suryadharma Ali di Jeddah, Sabtu.

Menag mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi dari sejumlah pihak antara lain Irjen Kemenag, BPS, dan KPHI yang harus ditindaklanjuti antara lain adalah jamaah haji tidak ditempatkan di Mina Jadid karena terlalu jauh.

Menag mengatakan, rencana mengajukan izin menggunakan kereta kepada pemerintah Arab Saudi itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Menteri Haji Arab Saudi Bandar Al Hajjar di Jeddah, Sabtu.

Pada musim haji 2013 ini, terdapat empat maktab jemaah haji Indonesia yang ditempatkan di Mina Jadid dengan jumlah jamaah sekitar 13.000 orang saat mabit di Mina dan melontar jumrah di Jamarat.

Jarak dari Mina Jadid ke Jamarat yang cukup jauh, sekitar 7 km membuat jamaah sangat kelelahan saat harus bolak balik untuk melontar jumrah.

Sejak 2010 sudah dioperasikan kereta yang menghubungkan Arafah, Muzdalifah dan Mina yang khusus untuk melayani jamaah haji pada masa-masa Armina (Arafah-Muzdalifah-Mina).

Pada saat yang sama, Menag menyampaikan rasa puas jamaah mengenai transportasi terutama pada masa Armina, mengenai keberhasilan dalam perjalanan dari Makkah menuju Arafah, Arafah-Muzdalifah dan Muzfalifah-Mina serta Muzdalifah-Makkah. "Semua lancar dan sukses," kata Suryadharma Ali.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement