REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali, mengungkapkan pelaksanaan haji tahun depan, hasil pembayaran Dam jamaah haji Indonesia sudah bisa dirasakan oleh masyarakat Indonesia. Ini disebabkan pemerintah Indonesia sudah bekerj asama dengan Islamic Development Bank (IDB) untuk membantu keabsahan pembayaran Dam jamaah Indonesia.
"Dalam pertemuan dengan IDB, kita sampaikan keinginan Indonesia agar pengelolaan Dam jamaah haji Indonesia dipegang oleh IDB pada 2014 yang akan datang," ujar Menag di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (24/10) malam.
Seperti yang ia sampaikan sebelumnya, keinginan Indonesia bekerja sama ini disebabkan banyaknya pembayaran Dam jamaah Indonesia yang diselewengkan. Kepercayaan Indonesia dengan IDB ini, jelas dia, karena IDB ternyata telah bekerjasama pembayaran Dam dengan 12 negara lain dalam mengembalikan hasil pembayaran Dam berupa daging hewan ke negara asalnya.
Dengan demikian, ungkap Suryadharma, hasil pembayaran Dam di Tanah Suci langsung bisa dirasakan masyarakat Indonesia, karena IDB mengembalikan hasil daging pembayaran Dam tersebut ke tanah air. "Insya Allah tahun depan masyarakat Indonesia sudah bisa menikmati hasil pembayaran Dam jamaah haji Indonesia di tanah suci," terangnya.
Untuk menghindari kesalahan dalam pelaksanaan secara syar'i, Kementerian Agama juga akan berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kerja sama ini tentang teknis administratif mengumpulkan uang Dam agar tidak ada kesalahan secara syar'i. Dam dari segi bahasa bermaksud "darah".
Dari segi istilah syara' pula, ia membawa maksud denda yang diwajibkan, kerana melakukan perkara larangan semasa melakukan haji atau meninggalkan perkara yang diwajibkan. Ibadat ini dilakukan dengan menyembelih binatang ternakan seperti lembu, unta dan sebagainya atau gantiannya sama ada memberi makanan atau berpuasa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
