REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Jumlah jamaah haji asal Debarkasi Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, yang wafat di Tanah Suci hingga kedatangan rombongan kelompok terbang 34 mencapai 48 orang.
Berdasarkan data yang diterima melalui Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Embarkasi Surakarta di Asrama Donohudan, Minggu, menyebutkan jumlah haji asal Jateng yang wafat di Tanah Suci bertambah dua orang sehingga totalnya menjadi 48 orang.
Dua jamaah haji yang wafat di Tanah Suci tersebut yakni Marijatun (76) warga RT 02/05 Mandan Sukoharjo tergabung kloter 60 dan Siti Marwiyah (57) warga Pereng RT 01/01 Pakel Andong Boyolali, kloter 68.
Marijatun dilaporkan wafat di Makkah, Sabtu (2/11) sekitar pukul 05.50 WAS, sedangkan Siti Marwiyah pada pukul 14.30 WAS, keduanya diakibatkan menderita sakit, dan jenazah dimakamkan di Syarayi Arab Saudi.
Menurut Ketua Humas Penitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, Badrussalam, dengan bertambahnya dua haji wafat di Tanah Suci, kini jumlahnya menjadi 48 orang.
"Jamaah wafat di Tanah Air, saat kepulangan ada empat orang, sedangkan satu lainnya waktu keberangkatan. Sehingga, jamaah Debarkasi Surakarta wafat totalnya hingga kini menjadi 53 orang," katanya.
Badrussalam menjelaskan, pihaknya pada Minggu ini, telah memulangkan rombongan haji dua kloter yakni 33 asal Purbalingga dan Banjarnegara serta 34 (Banjarnegara).
Rombongan haji kloter 33 telah tiba di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, pukul 02.26 WIB. Rombongan kloter 33 membawa 374 jamaah, sedangkan kloter 34 pukul 10.34 WIB sebanyak 368 jamaah.
"Rombongan haji kloter 34 asal Banjarnegara ini, saat keberangkatan membawa 371 jamaah, tetapi ada tiga orang yang wafat di Tanah Suci, sehingga jumlahnya tinggal 368 orang," katanya.
Tiga jamaah haji asal Banjarnegara yang wafat di Tanah Suci, jelas Badrussalam, yakni Saefudin (73), Moch Touchid (72), dan Slamet Rahardjo (79).
Ikuti Whatsapp Channel Republika
