REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN - Penetapan Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali sebagai tersangka dugaan korupsi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mengganggu proses persiapan pelaksanaan ibadah haji di Kalimantan Selatan .Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Kalimantan Selatan HM Tambrin, di Banjarmasin pada Sabtu (31/5), mengatakan, gejolak di Kementerian Agama pusat tak mempengaruhi persiapan haji di daerah, khususnya di Kalsel.
Menurut dia, kasus korupsi di Kementerian Agamaberujung penetapan Suryadharma sebagai tersangka, mundurnya Dirjen Pengelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Anggito Abimanyu, tidak mempengaruhi persiapan penyelenggaraan haji. "Untuk persiapan dan proses keberangkatan jamaah haji calon haji Provinsi Kalsel tetap berjalan sesuai aturan yang ada, dan kini terus disiapkan," ujarnya.
Dikatakannya, kuota jamaah calon haji 2014 ini untuk Kalsel tidak bertambah, tetap 3050 orang dengan keberangkatan 10 kloter. "Sekarang kita melakukan pelatihan para petugas pendamping calon jamaah haji."
Tambrin menyebut, petugas haji Kalsel yang dilatih pada penyelenggaraan haji 2014 ini sebanyak 64 orang, yakni, tim pemandu haji Indonesia (TPHI) sebanyak 13 orang, tim pembimbing ibadah haji Indonesia (TPIHI) sebanyak 12 orang, dan tim kesehatan haji Indonesia (TKHI) sebanyak 39 orang.
Terkait pergantian pucuk pimpinan di kementerian agama pusat, Tambrin menyatakan mendukung langkah presiden. "Kita sangat mendukung pak presiden yang menunjuk bapak Agung Laksono sebagai plt Menteri Agama saat ini, dan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh bapak Abdul Jamil. semoga ditangan mereka ini penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik," ujarnya.
Disinggung antrean haji sampai saat ini, Tambrin menyatakan sudah di atas 70 ribu. Artinya sekitar 18 tahun bagi yang mendaftar sekarang baru bisa berangkat.
Dia menerangkan, tahun ini jumlah keberangkatan haji Kalsel tidak berubah seperti tahun lalu, yakni tetap dipotong 20 persen dari jumlah semula 3.811 orang menjadi 3.050 orang.