Senin 25 Aug 2014 07:11 WIB

Tips Memilih Makanan Saat di Tanah Suci

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Chairul Akhmad
Jamaah haji menikmati makanan di Tanah Suci, Arab Saudi.
Foto: Republika/Tommy Tamtomo/ca
Jamaah haji menikmati makanan di Tanah Suci, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Menjadi tamu Allah diperlukan kesiapan fisik dan mental. Dengan keadaan badan yang sehat, diharapkan jamaah haji bisa melaksanakan ibadahnya dengan khusuk.

Jamaah haji harus siap menerima perbedaan cuaca yang ekstrem antara Arab Saudi dan Indonesia.

Saat musim panas, kelembaban udara di Arab rendah, matahari sangat terik. Sebaliknya di musim dingin, suhu udara bisa mencapai 2ºC dengan kelembaban sangat rendah.

Rasa dingin menusuk tulang, menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah. Agar kesehatan tetap prima, sebelum berangkat haji, dianjurkan agar calon jamaah minum minimal 10 gelas air setiap harinya.

Untuk mengatasi perubahan cuaca yang ekstrem, dibutuhkan makanan bergizi agar para jamaah haji mampu memenuhi kebutuhan tenaga yang dikeluarkan. Ada sebuah catatan, para jamaah harus menambah ½ piring nasi, 1 potong lauk hewani, dan minum susu minimal 1 gelas sehari, jika menunaikan ibadah di saat musim dingin.

Tak perlu khawatir dengan menu masakan di Arab, berikut beberapa contoh makanan yang bisa didapatkan di Tanah Haram selama menjalani rukun Islam yang kelima: makanan pokok berupa nasi, nasi biryani, chapatis, nasi Turki, kentang goreng, mie, nasi buhari, nasi kari dan roti.

Lauk pauk seperti ayam goreng, nugget, empal daging, sate ayam, kari dan gulai kambing, shih kebab, ayam semur, ayam panggang/ayam brost, donner kebab, ikan goreng, cumi goreng, tempe, dan tahu goreng bisa didapatkan dengan cukup mudah di sana.

Di Arab Saudi, jamaah masih bisa menikmati pecel, gado-gado, sayur asem, urapan, sayur oyong, sayur sop, sayur bayam, serta oseng-oseng buncis. Untuk melengkapi menu makan, jamaah bisa memilih buah apel, jeruk sunkist,  semangka, pisang, anggur, kurma segar, peer, cherry, dan blewah.

Pada umumnya cuaca di Arab Saudi bersuhu tinggi (panas) dengan kelembaban sangat rendah. Oleh karena itu, selama berada di Arab Saudi jamaah harus membiasakan diri minum satu gelas air setiap jam walaupun tidak merasa haus. Air yang dapat diminum berupa air matang, air zam-air mineral dan bermacam-macam sari buah.

Apabila jamaah haji mengalami batuk, pilek, sebaiknya minum air hangat. Di musim dingin, sebaiknya jamaah membawa minuman jehe dari Indonesia. Jika tidak ada,  susu panas, teh susu panas, kopi susu panas cukup untuk menghangatkan tubuh. (sumber Depkes RI)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement