REPUBLIKA.CO.ID, Menunaikan ibadah haji, tak lengkap tanpa berkunjung ke tempat-tempat bersejarah di Tanah Suci kelahiran para nabi.
Di Madinah, Masjid Quba merupakan salah satu masjid yang sayang sekali untuk dilewatkan. Inilah masjid pertama yang didirikan Nabi Muhammad SAW. Rasul yang mendesain masjid ini, bahkan ikut pula memikul batu bata dalam proses pembangunannya.
Masjid Quba merupakan salah satu dari tiga masjid yang disebutkan dalam Alquran, selain Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa.
Alquran surah at-taubah 108 mencatat bahwa Masjid Quba didirikan atas dasar takwa. “Sesungguhnya masjid itu yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba) sejak hari pertama adalah lebih patut bagimu (hai Muhammad) bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya terdapat orang-orang yang ingin membersihkan diri.”
Masjid Quba terletak di perkampungan Quba, kira-kira 5 kilometer dari arah tenggara Kota Madinah. Ini adalah masjid bersejarah karena dibangun oleh Nabi Muhammad, yang ikut memikul batu bata saat pembangunannya. Ketika itu, Senin 8 Rabiul Awwal atau 23 September 622 M, para sahabat membawa bahan bangunan yang lain, sementara Rasulullah SAW memikul batu bata.
Masjid dengan luas tanah sekitar 5.035 meter persegi ini awalnya merupakan tanah bekas kebun kurma milik seorang sahabat Rasulullah. Ketika pertama dibangun, masjid ini hanya memiliki luas 1.200 meter persegi. Di sinilah tonggak pertama syiar Islam yang bakal menerangi seluruh dunia dengan cahaya Ilahiah.
Ketika pembangunan masjid ini selesai, Rasulullah mengimami shalat selama 20 hari. Semasa hidupnya, lelaki yang dijuluki Al-Amin ini selalu pergi ke Masjid Quba setiap hari Sabtu, Senin dan Kamis. Setelah Nabi wafat, para sahabat menziarahi masjid ini dan melakukan shalat di sana.
Buku berjudul “Sejarah Madinah Munawarah” karya Dr Muhamad Ilyas Abdul Ghani menyebutkan Masjid Quba telah direnovasi dan diperluas pada masa Raja Fahd ibn Abdul Aziz pada 1986. Renovasi dan peluasan hingga memiliki daya tampung 20 ribu jamaah ini menelan biaya sebesar 90 juta riyal. Saat ini, yang bertanggung jawab atas renovasi masjid adalah keluarga Saud.
Kini masjid ini memiliki 19 pintu, terdiri dari tiga pintu utama dan 16 pintu lain. Dua pintu utama disediakan bagi jamaah laki-laki dan satu pintu untuk jamaah perempuan untuk memasuki masjid.