Rabu 27 Aug 2014 11:25 WIB

Calon Haji Kalteng Ikuti Penyuluhan MERS dan Ebola

Petugas membersihkan pakaian dari ruang isolasi Ebola.
Foto: Reuters
Petugas membersihkan pakaian dari ruang isolasi Ebola.

REPUBLIKA.CO.ID, SERUYAN -- Pemerintah Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah mengingatkan kepada para calon haji untuk mewaspadai penyebaran Virus MERS dan Ebola saat mereka akan berinteraksi dengan jemaah lain dari berbagai negara.

"Untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut, pemerintah telah memberikan penyuluhan pada para calon haji agar berhati-hati dan waspada terhadap penyakit yang mematikan itu," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan Bahrun Abbas, di Kuala Pembuang, Rabu (27/8).

Dia mengatakan para calon haji harus mewaspadai Virus MERS dan Ebola, mengingat virus tersebut telah menyebar di berbagai negara di Timur Tengah, termasuk Arab Saudi. Ia menyatakan bahwa meskipun calon haji dari Bumi Gawi Hatantiring jumlahnya tergolong sedikit yakni 27 orang, namun kemungkinan para jemaah haji tertular Virus MERS dan Ebola dapat saja terjadi.

Oleh karenanya calon haji harus tetap berjaga dan waspada sebab Virus MERS dan Ebola dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi melalui darah dan cairan tubuh. Juga dapat tertular melalui paparan benda, seperti jarum yang telah terkontaminasi sekresi dari orang yang terinfeksi sebelumnya

"Sehingga perlu ditingkatkan kewaspadaan dini. Kami pun telah mengingatkan pada para calon haji yang nantinya akan berangkat ke Mekkah bisa menjaga kesehatan diri dan menjaga lingkungannya," katanya.

Tahap awal sebelum keberangkatan selain memberikan penyuluhan, Dinas Kesehatan akan melakukan pemeriksaan kesehatan tahap satu dan tahap dua terhadap calon haji. Termasuk memberikan vaksin meningitis dan influenza.

"Bahkan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan penyebaran Virus MERS dan Ebola, kita akan terus monitor tingkat kesehatan para jamaah haji satu hingga dua minggu setelah kepulangan mereka ke Seruyan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement