REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CIMB Niaga Syariah memperkenalkan dua produk baru yakni tabungan iB Pahala Haji dan iB Rencana Haji yang membidik nasabah yang akan menunaikan maupun merencanakan ibadah haji ke Tanah Suci.
"Melalui pengenalan kedua produk terbaru ini, kami ingin mengajak masyarakat, khususnya umat Muslim, untuk mulai merencanakan perjalanan ibadah haji ke Tanah Suci sejak dini," kata Wakil Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk James Rompas di Jakarta, Kamis (28/8).
James mengatakan, dengan setoran awal Rp500 ribu, nasabah dapat mengakses iB Pahala Haji, yakni tabungan dalam mata uang rupiah untuk nasabah perorangan yang berbasis syariah dengan prinsip Mudharabah dengan tujuan penggunaan dana untuk setoran pendaftaran maupun pelunasan haji.
"Salah satu keunggulan iB Pahala Haji adalah keterhubungan dengan sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kementerian Agama," kata James.
Sehingga, lanjutnya, nasabah yang jumlah tabungannya telah memenuhi jumlah minimum syarat pendaftaran haji, secara pasti dapat mendaftarkan diri menjadi calon jamaah haji dan mendapat nomor porsi untuk keberangkatan haji. Adapun iB Rencana Haji, tambah James, adalah tabungan berjangka dalam mata uang rupiah untuk nasabah perorangan yang berbasis syariah dengan prinsip Mudharabah.
Tujuan penggunaan dana iB Rencana Haji adalah untuk setoran pendaftaran maupun pelunasan haji dengan sistem autodebet setoran rutin bulanan. James menambahkan, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama 24 Desember 2013, CIMB Niaga telah ditetapkan sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
"Aset CIMB Niaga Syariah saat ini sebesar Tp7,4 triliun, Dana Pihak Ketiga Rp5,1 triliun dan modal disetor Rp900 miliar. Dengan jumlah tersebut, tidak perlu ada kekhawatiran nasabah, karena dana yang nasabah titipkan akan terjamin," kata James.
James mengatakan, tabungan masih menjadi pilihan utama sebagian besar masyarakat Indonesia dalam berinvestasi, termasuk untuk perencanaan kebutuhan masa depan. Menurut James, sebagai negara dengan populasi umat Muslim terbesar di dunia, Indonesia masih menjadi pasar yang sangat potensial untuk dibidik.