Ahad 31 Aug 2014 18:22 WIB

Daker Jeddah Jalin Dua RS Sebagai Rujukan

Rep: Zaky Al Hamzah/ Red: Agung Sasongko
Petugas haji Indonesia sedang merawat pasien di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) daerah kerja Makkah. Hingga Senin (1/10), BPHI Makkah merawat enam jamaah haji yang sakit. BPHI memiliki fasilitas dan sumber daya manusia yang setara dengan rumah sakit
Foto: Republika/Heri Ruslan
Petugas haji Indonesia sedang merawat pasien di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) daerah kerja Makkah. Hingga Senin (1/10), BPHI Makkah merawat enam jamaah haji yang sakit. BPHI memiliki fasilitas dan sumber daya manusia yang setara dengan rumah sakit

REPUBLIKA.CO.ID,  JEDDAH -- Tim Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Jeddah akan menjalin kerja sama dengan dua rumah sakit (RS) di Jeddah, yakni RS King Fahd dan RS King Abdul Azis. Kedua RS ini sebagai rujukan untuk mengantisipasi kemungkinan calon haji yang membutuhkan layanan kesehatan lebih lanjut. Tahun lalu, RS yang menjadi rujukan adalah tiga RS.

Kasi Pelayanan Kesehatan Daker Jeddah, dr Lucky Tjahjono mengatakan, Rumah sakit rujukan diperlukan karena pada sejumlah kasus ada saja calon haji yang mendarat di Bandara King Abd Azis membutuhkan perawatan lanjutan. "Untuk mempermudah penanganan bila ada jamaah haji yang kritis. Tapi kita berharap tidak ya," ujar Lucky sesaat sebelum berolahraga mengayuh sepeda di distrik Hamrah, Jeddah, Arab Saudi, Ahad (31/8).

Sementara itu, Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Jeddah yang berlokasi di Madinatul Hujjaj menyiapkan ruang seperti halnya ruang perawatan rumah sakit pada umumnya. “Di BPHI, kami telah menyiapkan ruang perawatan untuk jamaah yang sakit dengan peralatan dengan peralatan layaknya rumah sakit dengan kapasitas 10 pasien,” tutur Lucky yang sudah 11 tahun menjadi petugas kesehatan haji.

Jumlah tenaga kesehatan Daker Kesehatan sebanyak 42 orang. Mereka terdiri dari dokter delapan orang, perawat (12 orang), sanitasi dan surveilans atau sansur (lima orang), farmasi (lima orang), gizi dan siskohatkes masing-masing satu orang. Mereka akan dibantu tenaga musiman (temus) penghubung sebanyak dua orang, temus pengemudi (enam orang) dan temus umum sebanyak dua orang.

Selain peralatan kesehatan, para petugas kesehatan ini akan dibantu tiga unit kendaraan ambulans, yakni dua unit untuk BPIH dan satu unit untuk petugas sansur. Kendaraan ambulans lain juga ditempatkan di Madinah sebanyak sembilan unit dan Makkah (21 unit), karena seluruh jamaah bermukim di Makkah. Lucky juga menambahkan untuk evakuasi jamaah sakit, BPHI Jeddah dilengkapi dengan mobil ambulance dengan peralatan medis yang lengkap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement