REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah dari Tanah Suci
JEDDAH -- Puluhan jamaah haji Indonesia Kloter 1 dengan status risiko tinggi (risti) beberapa penyakit menjalani perawatan sementara di Klinik Kesehatan Bandara Interational King Abdul Azis, Jeddah, Arab saudi.
Mayoritas pemeriksaan puluhan jamaah risti tersebut, akibat kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh. Klinik kesehatan ini biasa disebut Oktagon.
Para jamaah yang menjalani perawatan ini berasal dari empat embarkasi yaitu Ujung Panjang, Padang, Solo dan Lombok. Mereka mendapat perawatan sementara di ruang Oktagon yakni klinik perawatan bagi jamaah haji yang mendarat di Bandara Interational King Abdul Aziz, Jeddah.
Pantauan Republika, jamaah yang mendapatkan perawatan ada yang dipapah, didorong kursi roda atau diperiksa di dalam kasur lipat di Oktagon.
Mereka mengaku merasakan pusing dan mual, atau penyakitnya kambuh. Rata-rata, jamaah risti ini berusia di atas 65 tahun.
Ketua Seksi Kesehatan Daerah Kerja Jeddah, dr Lucky Tjahjono mengatakan, berdasarkan data sampai pukul 21.00 waktu Arab Saudi (WAS), terdapat 25 jamaah haji yang dirawat.
"Sebagian besar karena dehidrasi atau kelelahan, sehingga kami harus melakukan rehidrasi atau mengembalikan cairan yang hilang. Satu jamaah diinfus, ada yang satu colf (botol infus kapasitas 500 ml), ada juga yang dua colf," katanya ditemui di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (2/9) pagi WAS.
Dari perawatan jamaah calon haji ini, dua di antaranya, terpaksa harus diinfus, satu pasien diberi pernafasan khusus. Pasien bernama Muhammad Makmal Rayu Masiun dan berusia 79 tahun ini mendapat status asmatikus yakni asma yang berat dan persisten yang tidak berespons.