REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni
Rombongan pertama petugas haji Makkah yang diberangkatkan berjumlah 45 orang. Sedangankan petugas haji nonkloter lainnya yang ditugaskan di Makkah bertolak dari Bandara Soekarno'Hatta pada Ahad (31/8) sore. Mereka berjumlah 374 orang.
Dengan mengucapkan Bismillahirahmanirrahim dan mohon kekuatan kepada Allah SWT, kami bertiga berniat untuk melakukan tawaf dengan berbekal buku manasik haji.
Alhamdulillah dilancarkan Allah SWT. Hanya selang sekitar lima menit dari saat kami bertanya kepada jamaah haji dari Timur Tengah, Ka'bah pun berhasil kami temukan.
Saat melihat ka'bah, kami bertiga dengan spontan bekata sambil menunjuk ke arah Ka'bah, "Itu Ka'bah Alhamdulillah, Subhanallah.'' Kami pun langsung berdoa dan bersujud. Tak terasa air mata pun mengalir deras.
Tak pernah terbayangkan sebelumnya, saya bisa menyaksikan Ka'bah dengan mata telanjang dan benar-benar di depan saya. Kekaguman saya terhadap Ka'bah tak bisa diucapkan dengan kata-kata. Hal inipun juga dirasakan kedua teman saya.
Ka'bah disebut juga Baitullah (Rumah Allah). Ka'bah merupakan bangunan pertama di atas bumi yang digunakan untuk tempat menyembah Allah dan dibangun di atas satu dasar fondasi yang kuat terbuat dari batu marmer yang tebalnya sekitar 25 centimeter.
Alhamdulillah, ketika selesai tawaf, kami bertemu dengan rombongan petugas haji daerah kerja Makkah di belakang Maqam Ibrahim. "Kami jangan ditinggal lagi ya. Kami mau shalat dulu di Hijir Ismail," kata Santi.
Maqam Ibrahim adalah rumah kecil berkubah kuning keemasan, berdinding terali besi yang terletak di antara pintu Ka'bah. Maqam Ibrahim adalah salah satu tempat utama untuk mengerjakan shalat sunah. Di tempat inilah, segala doa dan pinta dikabulkan.