REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah dari Tanah Suci
Selanjutnya, dirujuk di RS King Fadh Jeddah. "Setelah diperiksa oleh dokter spesialis dan di CT Scan, pasien dinyatakan menderita stroke ringan," katanya.
Kepada Republika, Achmad Fadly mengaku kondisinya sudah membaik meski harus duduk di kursi roda. "Saya diminta mengurangi rokok, dan tidak boleh banyak beraktivitas," katanya.
Semula, Achmad Fadly akan diberangkatkan langsung ke Makkah hingga Wukuf Arafah, tanpa mengikuti jadwal shalat arbain di Masjid Nabawi. Namun, setelah dinyatakan semakin membaik, Achmad Fadly akhirnya diberangkatkan ke Madinah.
Achmad Fadly merupakan pembimbing KBIH Yatofa milik Pondok Pesantren (PP) Attohiriyah Al Fadiliyah, Bodak, Praya, Lombok Tengah Praya. Sebelum terbang ke Arab Saudi, dia mengaku setiap hari dikunjungi sejumlah santri dan warga untuk memberi doa.
"Banyak tamu menemui saya sebelum berangkat haji," katanya. Keberangkatan Achmad Fadly beribadah haji ini didampingi 10 anggota keluarganya. "Bapak memang kelelahan," kata Sofyan Fadly, anak kedua Achmad Fadly.
Klinik Kesehatan Daker Jeddah juga memeriksa jamaah haji Shafrizal dari Embarkasi Padang yang menderita penyakit jantung. "Sakit jantung, ada masalah di kardiovaskuler," kata dr Agus Hidayat, dokter spesialis paru-paru.
Saat mendarat, Shafrizal mengaku menggigil, dada terasa berat. Setelah dirawat di klinik kesehatan, ia menjalani proses PTJA, suatu metode yang dilakukan terhadap penderita jantung koroner untuk membuka saluran pembuluh darah. Dia diperiksa selama dua jam, dan dinyatakan semakin membaik.