Kamis 04 Sep 2014 08:58 WIB

"Tunjukkan Kartu Tasrekh, Please..." (3-habis)

Suasana di Bandara King Abdul Aziz Jeddah
Foto: Arab News
Suasana di Bandara King Abdul Aziz Jeddah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

Biasanya pertanyaan Mau kemana? Ada keperluan apa? dan semacamnya," tutur Thoyib. Tidak soal apakah yang ditanya bisa berbahasa Arab atau tidak. Tidak mengenakkan? Petugas ini bukan pegawai sipil atau satuan kepolisian. Mereka militer.

Sukur Madjana Sanan, bagian pelayanan umum PPIH Daker Jeddah menimpali. Selain pengecekan di pintu masuk, petugas amdal kerap mengawasi di sekitar area dalam bandara. "Kalau ada orang yang berada di area bandara tak bisa menunjukkan tasrekh, bakal ditahan," katanya.

Selama sekitar 20 menit, kami menunggu proses pengecekan di dalam bus mini. Sebagian dari kami melafalkan zikir. Sesekali zikir terdengar, kemudian hening. Semenit lagi terdengar lagi lantunan zikir dan doa-doa.

Tapi masing-masing memiliki harapan sama. Berharap proses masuk bandara berjalan lancar. Sambil menanti, pandangan mata kami arahkan ke ratusan mobil yang diparkir di pinggir jalan tanpa tiang penutup.

Untungnya, pagi itu, kami hanya diminta menunjukkan kartu tasrekh. Sehingga proses pemeriksaan tak berlangsung lama. "Tunjukkan tasrekh-nya, please.." ucap sopir mobil bus mini yang kami tumpangi.

Para petugas PPIH pun, termasuk saya segera menunjukkan kartu tasrekh ke arah tiga petugas yang mengawasi dari kanan-kiri kendaraan.

Plong hati kami..sesaat setelah kami diizinkan masuk bandara. Kendaraan pun dilaju dengan kecepatan penuh, karena jarak pintu utama pemeriksaan dengan parkiran bus kami sekitar tiga kilometer. Sesaat setelah bus berhenti, kami menuju ke Blok E Plaza Bandara.

Ini merupakan lokasi menunggu jamaah haji yang keluar dari imigrasi dan hendak naik bus tujuan Madinah atau Makkah. Tempat ini bisa menampung sekitar 500 orang jamaah. Oh ya, bagaimana nasib tiga kendaraan pengangkut peralatan kesehatan?

"Alhamdulillah, setelah dilobi sana-sini, kendaraan tersebut sudah diizinkan masuk pada Pukul 18.00 WAS (9,5 jam sejak ditahan)," tutur Thoyib.

Kini, setiap hendak masuk bandara (sehari terbagi dua shift), sejumlah petugas PPIH gemar melafalkan zikir dan doa. Tentunya, mendoakan agar hati petugas baret merah sedang senang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement