Sabtu 06 Sep 2014 07:51 WIB

Dokumen Penggusuran Makam Nabi yang Menghebohkan (1)

Rep: c78/c91/ Red: Chairul Akhmad
Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Tommy Tamtomo/ca
Makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah dokumen setebal 61 halaman berisi rencana penggusuran makam Nabi Muhammad SAW menjadi kontroversial pekan ini.

Dokumen yang didapatkan dan dipublikasikan harian asal Inggris the Independent itu meresahkan umat Islam di seluruh dunia.

Dari laporan the Independent itu ada sejumlah hal penting yang bisa dicermati. Pertama, sifat dokumen itu adalah dokumen proposal konsultasi.

Kedua, yang merilis dokumen tersebut adalah ilmuwan ternama Arab Saudi Dr Ali bin Abdulaziz al-Shabal dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud yang berlokasi di Riyadh.

Kemudian, dokumen proposal ini sudah beredar ke tangan Komite Presiden Dua Masjid (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi). Keempat, sejumlah halaman dari dokumen ini sudah dipublikasikan di jurnal komite bersangkutan (tidak diketahui kapan diterbitkannya).

Kelima, dari sejumlah halaman ini diketahui rencana menggusur makam Nabi Muhammad SAW dan sejumlah rencana lainnya.

Apakah harian the Independent memiliki salinan dari laporan kontroversial ini, tidak dipaparkan. Namun, dalam artikel yang diterbitkan Senin 1 September kemarin, the Independent mencampurkan isi laporan dengan kutipan dari akademisi Arab Saudi Dr Irfan al-Alawi. Irfan tampaknya memiliki laporan tersebut dan berkomentar keras menentang rencana penggusuran.

Membaca laporan tersebut memang isinya cukup brutal. Misalnya, sudah ada rencana untuk menghancurkan bilik-bilik yang mengitari makam Nabi. Umat Islam tahu bahwa makam Nabi adalah bekas rumahnya dan bilik-bilik adalah bekas bagian ruangan dari rumah itu.

Selain bilik, yang akan dihancurkan juga adalah hiasan kaligrafi tulis tangan berwarna hijau yang mengelilingi makam Nabi.

Kemudian, setelah itu kubah hijau yang menjadi ciri khas makam juga akan diruntuhkan. Terakhir yang paling kontroversial adalah memindahkan jasad Nabi dari Masjid Nabawi ke pemakaman al-Baqi.

Pemakaman ini berjarak 30 meter dari Masjid Nabawi, dan beberapa keluarga Nabi dimakamkan di sana. Di sini, rencananya dalam laporan itu, Nabi akan dimakamkan tanpa identitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement