REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
Kasi Perlindungan Jamaah Haji Daker Jeddah, Mohamad Zari Hasan menjabarkan, selama sepekan terakhir pihaknya menerima tiga laporan bus Hafil yang mogok di tengah jalan. Sehingga perjalanan yang semula 5-6 jam, molor hingga 8-10 jam.
Dua dari tiga bus yang mogok ditumpangi jamaah Kloter 5 dari Embarkasi Lombok dan Kloter 4 Embarkasi Palembang. "Untungnya, teknisinya cepat datang dan bus kembali melaju ke Madinah," tuturnya, kepada Republika, Ahad (7/9).
Kepala Daerah Kerja Jeddah, Ahmad Abdullah Yunus mengatakan, pihaknya sudah mengajukan agar sejumlah bus ditingkatkan kapasitasnya (upgrade) agar jamaah calon haji asal Indonesia bisa menikmati perjalanan selama menjalani ibadah haji di Madinah, Makkah dan Jeddah.
Meski, pihaknya memahami bila kebijakan transportasi sudah menjadi kewenangan Kerajaan Arab Saudi melalui Naqoba. "Di Makkah dan Madinah kita bisa upgrade, di sini susah, tidak bisa milah-milah," kata Abdullah di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Sabtu (6/9) siang.
Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama dengan Naqoba di Arab Saudi untuk delapan rute pemberangkatan. Dari delapan rute itu, mutu bus di empat rute sudah mengalami upgrade, yakni dari bus jurusan Makkah ke Jeddah, Makkah ke Madinah, Madinah ke Makkah, dan Madinah ke Jeddah.
Sedangkan, kualitas bus jurusan ke Jeddah ke Madinah, Jeddah ke Makkah, Bandara Madinah ke pemondokan di Madinah dan Pemondokan di Madinah ke Bandara Madinah, masih belum bagus alias tanpa toilet, bagasi di atap bus dan posisi duduk berdempetan.