REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
Pasti dari tadi ada yang bertanya, apa istimewanya sosok ini sih? Dia adalah penakluk hati askar. Sikap askar dalam bertugas itu sangat tegas, tak pandang bulu yang dihadapi jamaah sudah tua, sakit atau sudah memohon-mohon.
Kalau dianggap salah sesuai aturan bandara, askar akan menindak tegas. Kasus-kasus besar di bandara adalah hilangnya paspor atau identitas lain. Bila petugas lain sudah menyerah, Daud yang turun tangan.
Daud mengisahkan, sejak 2009 hingga sekarang, dirinya menangani tiga kasus yang orang lain menganggapnya kasus besar. Tapi bagi Daud, kasus itu bisa ditangani dengan baik dan, "Anehnya, ketiga kasus yang agak serupa ini bisa ditangani dengan solusi berbeda-beda," katanya.
Kasus pertama, ada jamaah yang kehilangan paspor saat sebelum di ruang periksa imigrasi. Jamaah menangis karena teman-temannya sudah keluar, sementara dia sendiri adalah warga dari pelosok desa.
Daud kemudian turun tangan. Dia menyatakan kepada askar bandara, bila jamaah perempuan ini diizinkan keluar dulu dari ruang periksa imigrasi, tapi tetap disertakan dengan surat pernyataan dideportasi.
"Seharusnya surat itu untuk deportasi ke Indonesia, tapi saya katakan jamaah itu akan beribadah haji, kemudian balik ke Indonesia," katanya. Askar bandara akhirnya luluh dan menyetujui pendapat Daud.
Kasus kedua agak serupa, dialami jamaah perempuan agak tua. Setelah dilobi dengan pendekatan kasus pertama, si askar tetap ngotot tidak bisa menyetujui atau memroses ibu tersebut keluar dari bandara.
Daud berpikir keras. Akhirnya muncul ilham dari Allah SWT. Dengan pendekatan budaya Arab Saudi, Daud mengajak si askar berbicara kesana-kemarin, basa basi. Kemudian mengatakan meski di bandara terdapat aturan yang tegas, namun tetap ada pengecualian.
Nah, kepada askar, Daud menjelaskan perempuan itu adalah ibunya, askar juga punya ibu. Kasihan kalau seorang ibu terlunta-lunta sendirian di bandara, sementara mahramnya sudah beribadah di Madinah atau Makkah. Askar akhirnya luluh.
Kasus ketiga. Ini terjadi saat gelombang kedua kedatangan jamaah haji. Dia jamaah pria, ditahan karena kasus sama. Akal Daud berpikir keras dan akhirnya menemukan solusi lain.