REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Hanya berbekal foto lokasi makam di Al-Soraya Makkah , Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram Letkol Moh. Hassan akhirnya menemukan makam isang ibu yang meninggal Februari 2014 lalu saat pergi umroh.
Dia mengaku sangat menyesal tidak bisa mendampingi ibunya , Asni binti Johan, gara-gara tugasnya sebagai Paspamres. Apalagi ibunya malah meninggal di tanah haram saat berumroh.
''Tuhan mengabulkan keinginan saya. Alhamdulillah meskipun saya tidak jadi umroh, ternyata tugas mengantarkan saya ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan sekaligus bisa mengengok makam ibu,''kata Hassan yang perdana menjadi petugas haji.
Sejak dari Indoneesia dia sudah berbekal foto makam ibunya yang disimpannya di handphone. Foto tersebut diperoleh dari adik yang mendampingi ibunya saat meninggal hingga dimakamkan di pemakaman khusus orang asing yang meninggal di Makkah.
Ibunya saat itu meninggal dalam keadaan mengenakan baju ihram sebelum berangkat ke Masjidil Haram. ''Ketika berangkat ibu tampak sehat-sehat saja. Tapi saat miqot di Bir Ali istirahat sebentar di hotel ibu tidur dan ternyata tidak bangun lagi dan belum sempat thawaf, tapi sudah pakai baju Ihram,''cerita Hassan.
Saat mencari peristirahatan terakhir ibunya, Hassan melihat sebuah keunikan. Pemakaman di Makkah semua sama hanya diberi tanda batu nisan putih dan tak ada nama orang yang dimakamkan. Berbekal foto, Hassan mencari batu bertuliskan co.569.
''Kata adik saya dari batu tersebut Ibu Hassan urutan ke delapan. Alhamdulillah ketemu,''kata Hassan. Dia pun langsung menuliskan nama ibunya dengan spidol hitam.
Beruntung Hassan bisa masuk ke makam ibunya yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Masjidil Baram. “'Padahal biasanya makam di Arab Saudi itu dijaga ketat dan tidak ada orang yang boleh memasuki makam tersebut ,''kata Adam Haenudin, Pengelola Kantor Urusan Daker Makkah yang sudah 20 tahun tinggal di Makkah.