Rabu 10 Sep 2014 10:20 WIB

1.400 Pemimpin Muslim dari 70 Negara akan Berkumpul di Tanah Suci

Rep: C64/ Red: Julkifli Marbun
Ribuan umat muslim keluar dari Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (28/10). Data dari kementerian haji Arab Saudi menyebutkan, jumlah jamaah calon haji yang datang ke Mekkah dari berbagai negara sampai Jumat (28/10) mencapai 1,5 juta orang.
Foto: Antara
Ribuan umat muslim keluar dari Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (28/10). Data dari kementerian haji Arab Saudi menyebutkan, jumlah jamaah calon haji yang datang ke Mekkah dari berbagai negara sampai Jumat (28/10) mencapai 1,5 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebanyak 1.400 pemimpin Muslim dari 70 negara akan berkumpul di tanah suci dan menunaikan ibadah haji tahun ini. Dimana, para pemimpin ini sebagai tamu Penjaga Dua Masjid Suci Raja Abdullah.

"Raja Abdullah telah memerintahkan kita membuat pengaturan untuk menerima 1.400 tamu dari berbagai negara di seluruh dunia untuk menunaikan ibadah haji dan sebagai tamunya," kata Saleh Al-Asheikh, Menteri Urusan Islam, seperti yang dilansir Arab News, Rabu (10/9).

Ia mengatakan, sikap raja mencerminkan kepeduliaan dan dukungan bagi umat Islam di seluruh dunia. Dan, ketajamaannya untuk memperkuat solidaritas Islam dengan meningkatkan hubungan antara Muslim di berbagai negara.

Dilaporkan, para tamu kerjaan ini akan datang dari Indonesia, Bangladesh, Thailand, Filipina, Kamboja, Kirgiztan, Sri Lanka, Nepal, Afganistan, Vietnam, Malaysia, Singapura, Myanmar, Maladewa dan Bosnia-Herzegovina.

Serta para pemimpim Muslim dari Krosia, Montenegro, Slovenia, India, Serbia, Swedia, Finlandia, Norwegia, Irlandia, Islandia, Nigeria, Uganda, Rwanda, Madagaskar, Zambia, Kepulauan Komoro, Kenya, dan Tanzania, dan beberapa negara lainnya.

"Kami telah menerima tamu lebih dari 22 ribu pemimpin Muslim, termasuk pula perempuan, yang bertujuan untuk melakukan ibadah haji dan juga sebagai tamu kerajaan dalam beberapa tahun terakhir," ujarnya.

Ia berkata, setiap tahunnya orang-orang baru akan dipilih oleh Kerajaan untuk pelaksanaan program ini. Dan, pada tahun ini para tamu yang datang termasuk dari 40 negara Afrika.

Kementerian telah mengambil setiap langkah untuk membuat program ini berjalan dengan sukses dan melayani para tamu kerjaan dengan baik. "Kami telah menyiapkan beberapa komite untuk tujuan ini." jelas Al-Asheikh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement