Kamis 11 Sep 2014 20:34 WIB

Bupati Melawi Bekali Calon Haji Rp 3 juta

Jamaah haji menaiki pesawat yang akan membawa mereka ke Tanah Suci.
Foto: Antara/Risyal M
Jamaah haji menaiki pesawat yang akan membawa mereka ke Tanah Suci.

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM – Bupati Melawi Kalimantan Barat, Firman Muntaco, memberikan bantuan uang tunai Rp 3 juta untuk setiap calon haji dari kabupaten baru itu.

Bupati Melawi di Batam, Kamis (11/9), mengatakan bantuan uang tunai yang diberikan kepada 78 orang calon haji itu diserahkan dalam dua tahap, yaitu saat para calon haji dilepas di kediamannya di Melawi, masing-masing Rp 2 juta, dan sisanya saat pelepasan jamaah di Asrama Haji Batam.

"Kami sudah serahkan beberapa waktu yang lalu di Melawi, dan hari ini kami tambah lagi Rp1 juta lagi untuk membantu jamaah," kata Firman saat melepas jamaah haji.

Menurut dia, jamaah pasti membutuhkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhannya selama di Tanah Suci.

Namun, ia tidak menyebutkan sumber dana yang diberikan kepada jamaah, apakah dari kocek pribadi atau menggunakan dana APBD.

Dalam sambutannya, Firman mengajak seluruh jamaah haji asal Kabupaten Melawi untuk memperbanyak sedekah selama berada di Arab Saudi.

Menurut dia, sedekah merupakan pintu untuk mendapatkan pertolongan Allah. Seperti pengalaman yang pernah ia alami sewaktu berada di Jakarta pada tahun 1990-an.

Saat itu, ia sedang mengalami kesulitan keuangan dan berniat untuk pergi ke rumah teman untuk meminta bantuan. Ia pun pergi dengan bekal Rp 56 ribu.

"Ketika dalam perjalanan dari Jakarta ke Bekasi saya menemui seseorang yang meminta bantuan uang, walaupun tidak kenal tanpa pikir panjang saya berikan uang sebagai sedekah Rp 50 ribu sehingga uang saya tersisa Rp 6 ribu saja," kata dia.

Kemudian, setibanya di Bekasi, ternyata temannya sudah pindah ke Medan. "Dalam kesal, saya pun harus bersabar sambil terus berfikir positif, karena uang saya tersisa sedikit dan harus kembali ke Jakarta. Namun Allah maha pemurah, dalam waktu kurang dari seminggu saya mendapat rezeki Rp 2,5 juta. Pada waktu itu angka yang cukup besar," kata dia.

Pengalaman itu pun dijadikannya pedoman hidup, untuk tidak pernah menolak kala ada yang datang untuk meminta bantuan. "Kebanyakan kita jika ada yang meminta-minta kita tidak memberi tetapi malah memaki. Maka merenunglah di Makkah. Hidup bisa berubah," pesannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement