REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah
JEDDAH -- Memasuki musim haji 2014 ini, pemerintah Arab Saudi melakukan deteksi dini terhadap Wabah Ebola. Deteksi dini terhadap jamaah calon haji (JCH) yang masuk ke Arab Saudi dilakukan untuk memastikan keselamatan jutaan jamaah haji.
Pada Jumat (12/9), jamaah calon haji sudah dibagikan kartu berukuran 15x15 cm di dalam pesawat saat masih dalam penerbangan dari Indonesia ke Arab Saudi. Kartu kewaspadaan dini Ebola ini dikeluarkan Kementerian Kesehatan Arab Saudi.
Kepala BPHI Daerah Kerja Jeddah, dokter Agus Hidayat mengatakan, deteksi dini sudah diberlakukan saat ini. "Jamaah calon haji diminta mengisi untuk mendeteksi apakah jamaah calon haji terindikasi virus Ebola atau tidak," jelas Agus.
Kartu deteksi dini tersebut berisi sejumlah pertanyaan, dan jamaah calon haji tinggal mencontreng kolom yang tersedia.
Contoh pertanyaan dalam kartu tersebut adalah apakah jamaah calon haji pernah berkunjung ke negara-negara yang sedang terjangkit Ebola, seperti Nigeria, Kenya, Liberia, Siera Leon dan lain-lain.
Pertanyaan lain adalah apakah dalam tujuh hari terakhir jamaah calon haji pernah mengalami sesak nafas, demam, nyeri tenggorokan, mual, dan muntah diare.
"Kalau (terbukti) positif (terindikasi salah satu dari penyakit tersebut), tentu akan ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan Saudi," terang Agus.
BPHI Daker Jeddah mengikuti saja prosedur yang baru ditetapkan itu. Meski jamaah calon haji asal Indonesia yang sudah masuk ke Arab Saudi mencapai 67.469 orang jamaah jamaah calon haji per Sabtu (13/9) siang sesuai data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat).