Selasa 16 Sep 2014 18:08 WIB

Inilah Kedudukan Doa dalam Ibadah Haji

Jamaah haji melaksanakan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Kuwadi/ca
Jamaah haji melaksanakan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, Assalamualaikum Wr Wb

Ustaz, bagaimana kedudukan doa dalam ibadah haji, apakah kita harus hafal doa-doa yang biasa ada dalam buku-buku doa manasik haji?

Nurdin

Karawang, Jawa Barat

Waalaikumussalam Wr Wb

Doa-doa itu jika kita hafal tentu baik saja apalagi doa yang bersumber dari Alquran dan As Sunnah. Akan tetapi jika kita tak hafal, kita bisa membaca dari buku panduan yang dimaksud. 

Jika sulit pula sambil membaca doa dari buku sambil thawaf atau sa’i misalnya, tidak mengapa kita membaca doa doa yang kita pilih dan hafal. Intinya sebenarnya adalah kita mengerti apa yang dibaca, dihayati dan doa itu menyatu dengan getar hati.

Berdoa dengan bahasa dan formulasi sendiri juga tidak mengapa, kecuali ada doa doa baku yang dicontohkan Nabi seperti antara rukun yamani hingga hajar aswad, doa di bukit Shafa dan bukit Marwah, serta doa setelah melempar jumroh.

Agar doa-doa dikabul oleh Allah disyaratkan kita mengenal asma dan sifat Allah, karena dengan mengenal-Nya kita akan tahu pintu-pintu masuk ke ruang keridloan-Nya. 

Dengan mengenal Allah pula kita akan lebih mencintai dan dicintai oleh Allah SWT. Prasangka baik bahwa Allah mendengar dan menjawab permohonan yang kita ajukan, mutlak diperlukan karena Allah “mengikuti” prasangka Hamba-hamba-Nya sebagaimana  Hadits Qudsi yang sangat indah ini:

“Aku sesuai prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya bila ia berdzikir dan berdoa kepada-Ku. Bila ia menyebut nama-Ku dalam hatinya, maka aku menyebut namanya dalam diri-Ku. Bila ia menyebut dan menyeru nama-Ku dalam kumpulan orang banyak, maka Aku menyebut namanya dalam kumpulan orang yang lebih banyak lagi. Bila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku mendatanginya dengan berlari” (HR Bukhori-Muslim).

Mengingat doa-doa dalam ibadah haji dipanjatkan dalam segala situasi dan model, maka doa dan dzikir itu tidak semata-mata dalam keadaan duduk bersila mengangkat tangan saja misalnya. Memang ada kalanya berdoa dan berdzikir dengan duduk (Wukuf di Arafah), berdiri (di depan Multazam), berjalan (Thawaf), berlari (Sa’i), ataupun berbaring (di Mudzdalifah) dan  melempar (Jumroh).  Pendeknya dalam segala situasi dan kondisi. Alangkah indahnya hidup jika setiap saat kita bisa berdoa dan berdzikir mengaitkan hati pada kasih sayang Ilahi.

Meskipun syarat doa agar dikabul oleh Allah SWT haruslah dengan kerendahan dan kehinaan di hadapan Allah SWT, namun hal ini bukan berarti kita adalah orang yang hina dan rendah, justru Allah SWT memuliakan dan meninggikan orang-orang yang berdoa. Allah akan memberikan kekuatan agar teguh dan tangguh menghadapi tantangan dan perjuangan hidup. Doa adalah senjata “Addu’aa-u silaahul mu’min wa ‘imaaduddien wa nuurus samaawaati wal ardli” (Doa itusenjata orang yang beriman, tiangnya agama, dan cahaya langit dan bumi)—HR Hakim dan Abu Ya’la.

Doa utama yang dimintakan adalah doa memohon ampun. Allah akan mengabulkan doa permohonan ampun orang yang berhaji, sebagaimana Hadits Qudsi Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah “Pada hari Arafah Allah SWT turun ke langit bumi. Dia membanggakan orang-orang yang menunaikan ibadah haji kepada para Malaikat-Nya.

Ia berfirman ‘Lihat hamba-hamba-Ku itu ! Mereka datang dari berbagai penjuru dan pedalaman dalam keadaan kusut, berdebu, dan berterikan matahari. Mereka mengharapkan rahmat-Ku. Saksikanlah oleh kalian bahwa Aku memaafkan mereka’. Para Malaikat berkata, ‘Wahai Tuhan kami si Fulan pernah melakukan kedurhakaan, begitu juga Si Fulan dan Si Fulan’. Allah berfirman “Tetap saja Aku memaafkan mereka !”.     

Haji dengan doa-doanya adalah kekuatan bersenjata, penegak agama, serta penyinar langit dan bumi.

Diasuh oleh: Ustaz HM Rizal Fadillah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement