Rabu 17 Sep 2014 11:17 WIB

Menyantuni Anak Yatim Piatu dan Guru Ngaji (1)

Sejumlah anak yatim piatu yang mendapatkan bantuan di bulan Ramadhan (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah anak yatim piatu yang mendapatkan bantuan di bulan Ramadhan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni

"Hidup itu bagaikan lokomotif kereta api. Kita tidak tahu mau ke arah mana kita berjalan. Hidup kita sudah ada yang mengaturnya,'' ungkapan polos itu disampaikan Munief M Makki, pemilik perusahaan Al Munief Group di Makkah belum lama ini.

Ia pun melanjutkan, ''Kita hanya mengikuti ke mana Allah SWT menggerakkan kita dan semua sudah diatur Allah SWT. Saya dulu juga tidak tahu akan menjadi pengusaha seperti sekarang ini,'' ungkap Munief M. Makki menambahkan.

Mengenakan baju jubah abu-abu berompi dan peci warna putih, Munief yang lahir di Jatibarang Brebes, Jawa Tengah 1950, sejak usia 18 tahun (tahun 1968) meninggalkan Indonesia dan sejak lahir menjadi warga negara Arab Saudi. ''Ayah saya warga negara Arab Saudi,'' kata dia menjelaskan.

Munief pun sempat belajar ke London agar bisa belajar bahasa Inggris. ''Karena bahasa Arab sulit, saya memilih belajar bahasa Inggris supaya bisa berkomunikasi dengan orang asing,'' kata dia sambil tersenyum.

Kembali dari London, Munief mempunyai usaha di bidang kontraktor. Kini sekitar 20 perusahaan tergabung dalam Almunief Group antara lain: perusahaan katering, kargo, penjualan kambing, Bahkan dia berencana untuk melakukan pengeringaan daging kambing.

Munief mengusulkan kepada pemerintah Indonesia dan kalau disetujui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dam bisa dikirim ke Indonesia, dia akan membantunya untuk diserahkan kepada para fakir miskin di Indonesia. 

''Alatnya sudah ada dan kami sudah mencoba mengeringkan daging kambing dengan dibumbui garam dan kunyit bisa tahan dua tahun,''ungkap Munif penuh semangat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement