Oleh: Neni Ridarineni
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Agus Sulisyo bersama isteri Metalila Sari serta dua pasang suami isteri lainnya berangkat ke Jabal Nur berangkat dari penginapan sekitar pukul 06.00. Sekitar 45 menit kemudian ketiga pasangan ini sampai di Gua Hira. ''Saya ingin mengetahui sejarah Rasulullah dan isterinya,"kata Agus kepada ROL, Jumat (18/9).
Saat memasuk ke Gua Hira, banyak jamaah yang berada di dalamnya. Agus segera memindahkan tas ransel yang berada di punggung untuk ditaruh dilengan. Tiba-tiba, tas yang Agus bawa dibawa lari, bukan oleh penjambret melainkan seekor monyet. ''Saya sempat bengong dan kaget ketika tas saya dibawa lari seekor monyet babon besar," cerita Agung.
Aksi tarik menarik sempat terjadi. Agus berhadapan dengan satu dari tujuh monyet yang mengepungnya. "Monyetnya sangat besar seperti anak usia lma tahun. Tenaganya juga besar, saya kalah kuat. Monyet itu langsung lari diikuti kawanannya," papar Agus.
Sebelum penjambretan, Agus mengaku didekati tiga pemuda berusia 35 tahun. Salah seorang pemuda bertanya kepada Agus apakah dirinya punya uang. Lalu, Agung menjawab ada. Sekelebat, ketiga pemuda itu segera mendatangi gerombolan monyet. Satu jam kemudian, ketiga pemuda itu tidak kembali. Agus menduga, penjambretan oleh gerombolan monyet ini sudah dikordinir.
''Tetapi saya tidak tahu secara pasti apakah memang kejadian yang saya alami ini dikoordinir atau tidak. Kenyataannya setelah tas saya dijambret dan saya duduk-duduk di sekitar Gua Hira tak ada lagi monyet yang berkeliaran,''ungkapnya.
Isi tas ransel Agus selain topi dan gamis, serta uang, juga ada Alquran, buku kesehatan, makanan dan obat-obatan.
''Alhamdulillah uang yang saya masukkan ke tas ransel tidak begitu banyak. Karena dalam menyimpan uang saya bagi-bagi, ada yang di saku dalam baju, di pemondokan dan sebagainya,''ujarnya.
Agar kejadian yang dialami Agus tak terulang lagi, dia berpesan kepada para jamaah haji kalau pergi ke Jabal Nur jangan bawa uang banyak, sekitar 20-50 riyal saja. Kalau perlu, saran dia, bawa uang cukup untuk naik taksi saja. Dia dengan jamaah haji lainnya yang semuanya berenam selalu patungan untuk naik taksi.
Untuk ongkos naik taksi dari pemondokan ke Jabal Nur masing-masing iuran 10 riyal. Pulangnya dari Jabal Nur ke Masjidil Haram lebih murah yakni masing-masing iuran 5 riyal. Dengan cara patungan akan lebih murah dan tidak perlu membawa banyak uang, kata dia.