REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Anggapan umum yang menyatakan meninggal di Tanah Suci bisa masuk surga perlu dinetralisir karena jumlah jamaah haji yang datang dengan masalah kesehatan kronis atau serius kian meningkat dan merepotkan pemerintah Arab Saudi.
“Haji merupakan kewajiban umat Islam jika mereka mampu dari segi fisik dan finansial. Tapi, kesalahpahaman tentang keutamaan kematian di kota-kota suci adalah salah satu faktor penyebab meningkatnya jumlah pasien berusia lanjut dan menderita penyakit kronis yang datang untuk berhaji,” ujar Wakil Menteri Kesehatan Saudi Abdallah Al-Asiri dilansir Arab News, Ahad (21/9).
Ia menjelaskan, banyak umat Islam di berbagai belahan dunia meyakini, kematian selama berhaji akan membuat mereka masuk surga. Kepercayaan ini membuat mereka menyembunyikan masalah kesehatan mereka saat mereka tiba dengan tekad untuk melakukan ibadah haji.
“Banyak jamaah yang percaya penyakit mereka bisa mengakibatkan kematian mereka selama haji, yang dapat memberikan mereka tempat di surga,” kata Al Asiri.
Menurutnya, hal tersebut merupakan omong kosong belaka, dan Islam tak mengizinkan siapa pun untuk sengaja terlibat dalam situasi berbahaya. Al-Asiri menyatakan, rumah sakit di Mina, Arafat, serta di Makkah dan Madinah pun diperintahkan memberi pasien perawatan yang maksimal.