Senin 22 Sep 2014 03:37 WIB

Serangan Jantung Penyebab Utama Jamaah Haji RI Meninggal

Rep: Neni Ridareni/ Red: Indira Rezkisari
Jamaah haji di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: Republika/Heri Ruslan/ca
Jamaah haji di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH - Jumlah jamaah haji yang meninggal sampai Ahad (21/9) sudah mencapai 30 orang dan 10 orang diantaranya meninggal di Makkah, 18 orang di Madinah dan dua orang di Jeddah.

Dari data Siskohat TUH (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Teknis Urusan Haji) atau Siskohatkes (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan) dilaporkan sebagian besar jamaah haji meninggal di pemondokan. Mereka berjumlah 14 orang.

Selanjutnya  sebanyak sembilan orang jamaah haji meninggal di RSAS (RUmah Sakit Arab Saudi), tiga orang di masjid, dua orang di pesawat, satu  orang di perjalanan dan satu  orang di sektor. 

Kebanyakan jamaah haji yang meninggal laki-laki. Yakni, 20 orang. Sisanya adalah perempuan. ''Biasanya kalau jamaah haji laki-laki itu menunjukkan bahwa dirinya masih kuat dan meskipun sakit tetapi tidak dirasakan,''Kata Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah Muhammad Ilyas, Ahad (21/9).

Sebagian besar jamaah haji yang meninggal terutama di Makkah karena menderita kardiovaskuer akut (serangan jantung) yang dibawanya sejak di Tanah Air. Pencetus utamanya adalah karena kecapaian.

Dari pendataan terhadap jamaah haji risti (risiko tinggi) di semua sektor, diketahui bahwa penyakit kardiovaskuler menduduki urutan terbesar. Seorang menderita kardiovaskuler memang dianjurkan harus banyak beristirahat.

Sehubungan dengan hal itu, Ilyas berpesan kepada semua jamaah haji Indonesia terutama yang risti, agar selama seminggu sebelum wukuf istirahat yang cukup dan berdiam diri di pemondokan. ''Kurangi aktivitas di luar pemondokan apalagi siang hari,''ujarnya.

Suhu udara di Makkah saat ini tidak tentu, tetapi cenderung tinggi. Bisa mencapai 44 derajat Celcius.

Jamaah disarankan jika ingin beribadah lakukan di pemondokan, tidak usah memaksakan diri ke Masjidil Haram. Ilyas mengatakan, di pemondokan juga sudah disediakan tempat untuk shalat berjamaah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement